Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan China Menggali Lubang Sedalam 10.000 Meter untuk Mencapai Bebatuan Zaman Kapur

Kompas.com - 04/06/2023, 11:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para ilmuwan di China telah mulai menggali lubang sedalam 10.000 meter (32.808 kaki) ke dalam kerak Bumi pada Selasa (30/5/2023).

Menurut kantor berita resmi Xinhua, penggalian itu dimulai dari wilayah Xinjiang yang merupakan wilayah kaya minyak di negara itu.

Lubang itu disebut sebagai lubang terdalam yang pernah dicoba untuk digali di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Baca juga: Ilmuwan: Perubahan Iklim Global Bisa Picu Tsunami Raksasa di Masa Depan

Berupaya untuk mencapai bebatuan di Zaman Kapur

Dilansir dari Bloomberg, para ilmuwan menggali 10 lapisan batuan dan mereka berharap dapat mencapai bebatuan dari Zaman Kapur atau lapisan yang dikenal sebagai Sistem Kapur yang berusia sekitar 145 juta tahun.

Selain itu, proyek tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi sumber daya mineral serta membantu menilai risiko lingkungan seperti gempa Bumi dan letusan gunung berapi.

Kendati demikian, meskipun lubang itu sangat dalam, namun lubang itu tidak akan menjadi lubang terdalam buatan manusia di Bumi.

Pasalnya, lubang terdalam di Bumi telah melekat dan menjadi julukan bagi lubang bor superdalam Kola di Semenanjung Kola di barat laut Rusia.

Proyek itu telah berlangsung dari 24 Mei 1970, tepat setelah runtuhnya Uni Soviet.

Lubang tersebut memiliki kedalaman yang mencapai 11.034 meter (36.201 kaki) di bawah permukaan laut.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Kawah Raksasa dari Gunung Berapi Lumpur Bawah Laut, Diduga Berasal dari Ledakan Zaman Es


Ilmuwan menemukan lapisan basal di bawah granit benua

Dikutip dari iflscience, tim berhasil menemukan bebatuan yang ada di bawah Bumi yang jauh lebih basah dari yang mereka perkirakan.

Sebelum lubang bor tersebut ditemukan, para ilmuwan mengira bahwa air tidak akan menembus bebatuan begitu dalam.

Selain itu, mereka juga berharap bisa menemukan lapisan basal di bawah granit benua, seperti yang ditemukan di kerak Samudra.

Namun sebaliknya, mereka justru menemukan bahwa di bawah granit beku terdapat granit metamorf.

Karena kerak benua adalah granit sepenuhnya, ini adalah bukti lempeng tektonik, sebuah teori yang baru saja mulai diterima ketika mereka mulai menggali lubang bor.

Kendati demikian, proyek menggali Bumi tidak selalu berjalan mulus.

Sebuah tim Amerika pada 1960-an mencapai 183 meter (600 kaki) di bawah dasar laut setelah melewati 13 meter (43 kaki) basal di lapisan paling atas kerak Samudra sebelum proyek dibatalkan karena salah pengurusan dan masalah keuangan. 

“Kesulitan konstruksi proyek pengeboran dapat dibandingkan dengan truk besar yang berjalan di atas dua kabel baja tipis,” kata Sun Jinsheng, seorang akademisi di Akademi Teknik China.

Selain itu, kerak Bumi di darat memiliki berbagai variasi yang rata-rata tebalnya sekitar 30 kilometer (19 mil), dan di bawah pegunungan dapat mencapai 100 kilometer (62 mil).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com