KOMPAS.com - Atlet renang, I Gede Siman Sudartawa mengungkapkan rasa kekecewaannya ketika mengikut acara Kirab Juara SEA Games 2023, Jumat (19/5/2023).
Siman merasa diperlakukan tidak adil lantaran ada salah satu cabor yang lebih diistimewakan daripada cabor lainnya.
"Ini baru pertama jadi mungkin masih ada kelemahannya. Namun, untuk selanjutnya saya berharap lebih disetarakan lagi. Misalnya, mobil sama semua. Kami kan berjuang bersama, jangan terlalu dispesialkan ke salah satu cabor saja," ucapnya, dilansir dari Kompas.com, Jumat (19/5/2023).
Baca juga: Perjalanan Penantian 32 Tahun Medali Emas SEA Games untuk Timnas Indonesia
Dalam acara kirab tersebut, terlihat bahwa cabor timnas sepak bola U22 Indonesia diarak mengunakan bus double decker milik Transjakarta. Sementara atlet lainnya hanya menggunakaan mobil karnaval.
Puncak kekecewaan itu membuat Siman akhirnya meninggalkan acara kirab lebih cepat.
Mendaklanjuti kritik tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo memastikan, tidak ada diskriminasi terhadap cabor atau atlet lain.
Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (20/5/2023), Dito mengaku perbedaan armada kendaraan tersebut murni kesalahan teknis.
Baca juga: Mengenal Petanque, Cabor SEA Games 2023 yang Mirip Permainan Kelereng
Lantas, siapa I Gede Siman Sudartawa?
I Gede Siman Sudartawa lahir pada 8 September 1994 di Klungkung Bali, Indonesia.
Namanya tidaklah asing di dunia olahraga.
Dia merupakan atlet renang terbaik di Indonesia yang mengkhususkan dirinya dalam gaya punggung.
Dilansir dari Kompas.com (2014), Siman telah berlatih renang sejak usia 8 tahun.
Saban latihan, dia selalu ditemani oleh ibunya. Mereka berangkat mengendarai sepeda motor selama 1,5 jam dari rumahnya di Klungkung ke Denpasar.
Baca juga: Mengenal Renang Militer, Kemampuan yang Wajib Dimiliki Prajurit Kostrad
Siman kemudian bergabung ke Pelatnas pada 2011.