Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Penyakit Hepatitis B pada Anak, Waspadai Kasusnya Meningkat

Kompas.com - 19/05/2023, 16:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kasus hepatitis B di Indonesia mengalami peningkatan dari sebelumnya 18 juta menjadi 24 juta orang.

Hal itu diungkapkan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahrial.

“Riset kesehatan dasar (riskesdas) tahun 2013 hasil pemeriksaan HBsAg pada populasi umum sebanyak 7,1 persen atau 18 juta terinfeksi hepatitis B,” ucap Syahrial dalam keterangan pers virtual pada Selasa (16/5/2023).

Kemudian pada tahun 2019, prevalensi hepatitis B menjadi 3,89 persen atau setara 24 juta penduduk.

Baca juga: 7 Jenis Hepatitis dan Penyebabnya yang Perlu Diwaspadai

Apa itu hepatitis? Penyebab dan gejala hepatitis.iStockphoto/Mohammed Haneefa Nizamudeen Apa itu hepatitis? Penyebab dan gejala hepatitis.

Kasus penularan hepatitis B

Syahrial menjelaskan bahwa penularan hepatitis B paling banyak terjadi dari ibu ke anak, sama halnya dengan penyakit infeksi menular lain seperti HIV dan sifilis.

“Penularan hepatitis B didominasi oleh penularan secara vertikal dari ibu ke anak, mencapai 90-95 persen kasus,” jelasnya.

Syahrial mengungkapkan, penularan dari ibu ke anak terjadi sejak dalam kandungan kemudian saat proses kelahiran atau saat menyusui.

“Pada tahun 2022 terdapat 50.744 ibu hamil yang positif hepatitis, sebanyak 35.757 bayi lahir dari ibu yang positif hepatitis B,” tuturnya.

Ia juga mengatakan, Indonesia termasuk dalam 20 negara dengan beban hepatitis yang besar di dunia dilihat dari angka Disability-adjusted Life Years (DALYs).

“Secara global data menunjukkan prevalensi hepatitis B sebesar 2 miliar orang telah terinfeksi,” katanya.

Baca juga: 7 Jenis Hepatitis dan Penyebabnya yang Perlu Diwaspadai

Lantas apa saja gejala hepatitis B?

Mengetahui apa itu hepatitis A sangat penting agar bisa melakukan perawatan dan pencegahan yang diperlukan.Shutterstock/SewCreamStudio Mengetahui apa itu hepatitis A sangat penting agar bisa melakukan perawatan dan pencegahan yang diperlukan.

Gejala hepatitis B

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B.

“Ditakutkan menjadi kanker hati atau sirosis hati,” ucap Nadia kepada Kompas.com, Jumat (19/5/2023).

Nadia pun menuturkan terdapat dua gejala yang khas jika seseorang menderita hepatitis B seperti demam dan penyakit kuning. Gejala kuning tersebut diakibatkan karena hati tidak dapat berfungsi dengan baik, yaitu untuk membersihkan zat-zat toksin.

“Mata kuning, jari kaki dan tangan kuning. Kulit kuning karena bilirubinnya meningkat sebagai respons tadi,” terangnya.

Kemudian gejala demam sendiri merupakan reaksi umum oleh tubuh jika seseorang terinfeksi penyakit.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Tren
Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Tren
Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Tren
Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com