Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Makan Tempe Disebut Bisa Memicu Kanker Serviks, Benarkah?

Kompas.com - 16/05/2023, 08:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang menyebut makan tempe dapat memicu kanker serviks, viral di TikTok.

Video tersebut dibagikan akun TikTok ini pada Rabu (10/5/2023).

Dalam unggahannya, warganet tersebut juga melarang untuk makan tempe agar tidak terkena kanker serviks.

@aku.wokey Berbagi pengetahuan: kanker serviks #berbagipengetahuan #berbagiilmu #berbagimanfaatpositif #kankerservik #tempe #bayu #mipp #fyp #foryourpage ? Relaxing Japanese-style piano song inviting nostalgia - Akiko Akiyama

"Jangan makan tempe untuk kanker serviks," tulis pengunggah.

"Tempe terbuat dari kedelai impor asal Amerika. Kedelai mengandung genetic modified organism atau GMO yang memicu pertumbuhan sel kanker," lanjutnya.

Hingga Jumat (12/5/2023), unggahan tersebut sudah tayang sebanyak 2,8 juta kali, disukai 99.700 akun TikTok, dan mendapatkan 3.347 komentar.

Lalu, benarkah makan tempe memicu kanker serviks?

Baca juga: Ramai soal Junk Food Bisa Sebabkan Kanker Payudara, Benarkah? Ini Penjelasan Dokter

Penyebab kanker serviks

Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan hemato-onkologi medik di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Aru Wisaksono Sudoyo membantah tempe dapat memicu kanker serviks.

"Tidak," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/5/2023).

Menurut Aru, kanker serviks terjadi akibat Human Papilloma Virus (HPV). Virus ini dapat menyerang mulut, tenggorokan, atau alat kelamin.

HPV tersebar melalui kontak dari area genital maupun saat berhubungan seksual dengan orang yang terkena virus tersebut.

Untuk mencegah tertular, tes HPV dapat dilakukan dengan cara mengambil sampel sel dari serviks untuk diuji. Tes HPV dan pemberian vaksin dapat melindungi diri dari infeksi HPV serta risiko kanker serviks.

GMO di tempe

Dalam video yang viral tersebut, pengunggah menyebut tempe terbuat dari kedelai genetically modified organism (GMO) yang diimpor dari Amerika.

Dokter spesialis penyakit dalam Andi Khomeini Takdir Haruni mengatakan, ada bahan makanan yang terbuat dari GMO, termasuk beras yang sebagian besar ditanam di Indonesia. 

GMO atau genetically modified organism merupakan organisme yang dibuat menggunakan teknik rekayasa genetika untuk menambahkan sifat-sifat yang diinginkan. Misalnya, untuk meningkatkan pertumbuhan, kandungan nutrisi, atau ketahanan dari penyakit.

Tetapi Andi menyebutkan, belum ada bukti dan penjelasan lebih lanjut yang menunjukkan makanan GMO dapat menyebabkan kanker pada manusia.

Menurut Andi, kanker terjadi karena berbagai faktor, bukan hanya karena konsumsi tempe atau makanan GMO.

"Bisa jadi ada faktor genetik, makanan, lingkungan, stres, dan pola hidup tidak sehat. Jadi, bukan hanya satu itu (tempe) yang berkontribusi terhadap kanker," jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com