Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kampus Negeri yang Buka Pendaftaran Jalur Mandiri dengan Nilai UTBK

Kompas.com - 15/05/2023, 06:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Namun demikian, proses penerimaan SM-ITB tetap menggunakan kriteria kemampuan akademik yang tinggi sebagai satu-satunya kriteria kelulusan seleksi.

Baca juga: Waktu Pengumuman dan Jadwal Lengkap UTBK SNBT 2023

3. Universitas Padjajaran

Seleksi Mandiri Universitas Padjajaran (SMUP) dibuka melalui dua skema pendaftaran dan seleksi yakni:

  • Skema 1 : Peserta menggunakan nilai SNBT/UTBK 2023
  • Skema 2 : Peserta menggunakan nilai SMUP (untuk siswa lulusan tahun 2021, 2022, 2023).

Nantinya pelaksanaan ujian SMUP hanya akan dilakukan 1 kali untuk semua jalur masuk.

Pelaksanaan Ujian SMUP hanya akan dilakukan pada tanggal 8-10 Juli 2023.

Bagi yang mengikuti seleksi mandiri skema nilai SMUP, maka kriteria kelulusannya adalah berdasarkan nilai tertinggi sesuai kuota daya tampung yang ada.

Pendaftar dapat memilih paling banyak dua program studi sesuai minatnya dari kelompok ilmu yang sama atau berbeda (satu saintek dan satu soshum).

Baca juga: 7 Peserta UTBK 2023 di USU Bertindak Curang dan Didiskualifikasi, Diduga Libatkan Sindikat Bimbel

4. Universitas Negeri Yogyakarta

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) membuka seleksi masuk perguruan tinggi negeri jalur mandiri berdasarkan skor UTBK-SNBT.

Selain itu, kampus ini juga menggelar seleksi mandiri melalui beberapa jalur lainnya.

Berikut ini jadwal seleksi mandiri di UNY, yakni:

  • Talent scouting: 27 Maret-22 Juni 2023
  • Prestasi Olahraga Unggul: 27 Maret-22 Juni 2023
  • Prestasi akademik: 27 Maret-6 Juli 2023
  • Prestasi unggul: 27 Maret-6 Juli 2023
  • Skor UTBK-SNBT: 12 Juni-15 Juli 2023
  • CBT di kampus: 29 Mei-4 Juli 2023
  • CBT di domisili: 14 Juni-20 Juli 2023

Baca juga: 4 Kampus Negeri yang Buka Seleksi Mandiri Tanpa Syarat Nilai UTBK, Mana Saja? 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com