Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Usia Subur Diminta Rutin Minum Tablet Tambah Darah, untuk Apa?

Kompas.com - 14/05/2023, 15:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan yang menyebut perempuan di usia subur perlu rutin mengonsumsi tablet penambah darah, ramai di media sosial Twitter.

Unggahan tersebut dibagikan oleh akun ini pada Sabtu (13/5/2023) malam.

Tampak dalam twit, pengunggah mengingatkan para perempuan untuk rajin mengkonsumsi tablet tambah darah atau TTD.

"Reminder buat semua perempuan yuk rajin konsumsi TTD, aku minum merk samcobion harganya murce jadi nyetok banyak," tulisnya.

Konsumsi tablet tambah darah saat menstruasi

Pengunggah juga menyertakan tangkapan layar twit lain yang mengajak para perempuan untuk mengonsumsi tablet tambah darah setiap hari saat menstruasi.

Sementara saat tidak menstruasi, sebanyak satu tablet setiap minggu.

Salah satu warganet menanggapi, perempuan tanpa riwayat kekurangan darah atau anemia tetap dianjurkan minum penambah darah.

"Sebenernya tanpa ada riyawat anemia —termasuk yg ga pernah ngecek Hb wanita usia subur emang tetap dianjurkan buat minum suplemen tambah darah," kata warganet.

Hingga Minggu (14/5/2023) siang, unggahan ini telah menuai lebih dari 844.000 tayangan, 9.700 suka, dan 1.300 twit ulang dari warganet.

Lalu, benarkah mengonsumsi tablet penambah darah dianjurkan untuk perempuan di usia subur? Apa tujuannya?

Baca juga: Ramai soal Wanita Wajib Konsumsi Tablet Tambah Darah Seminggu Sekali untuk Cegah Stunting, Ini Kata Dokter


Bantu cegah anemia dan stunting

Saat dikonfirmasi, Guru Besar Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga IPB University, Ali Khomsan membenarkan anjuran minum tablet tambah darah seperti dalam unggahan.

"Benar, bahkan sejak remaja SMP dan SMA dianjurkan minum tablet tambah darah satu minggu sekali," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (14/5/2023).

Menurut Ali, konsumsi tablet tambah darah bukan hanya akan membantu mencegah anemia atau kekurangan darah pada perempuan.

Melainkan, juga menghindari terjadinya stunting pada anak-anak yang akan dilahirkan pada generasi selanjutnya.

"Anemia berisiko mendatangkan kelahiran berat badan lahir rendah yang juga akhirnya dapat menyebabkan pertumbuhan anak terganggu atau stunting," tuturnya.

Stunting sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi.

Dalam dalam jangka pendek, kondisi ini dapat menyebabkan perkembangan otak, metabolisme, dan pertumbuhan fisik anak terganggu.

Sementara itu, dalam jangka panjang, stunting dapat menyebabkan anak kesulitan belajar, serta berisiko terkena gangguan pada jantung dan pembuluh darah.

Ali mengungkapkan, pemerintah memiliki program pemberian tablet tambah darah bagi masyarakat sebagai salah satu pencegahan stunting.

Namun, saat ini, tablet gratis tersebut diutamakan untuk remaja putri dan calon pengantin perempuan.

"Saat ini yang diutamakan remaja SMP dan SMA, dan mungkin calon pengantin," kata Ali.

Selain anjuran konsumsi seminggu sekali, tablet tambah darah juga bisa diminum setiap hari selama menstruasi.

"Bisa diminum tiap hari saat haid. Namun tetap perlu konsultasi dokter lebih dulu," tambahnya.

Baca juga: Benarkah Orang Pendek Sudah Pasti Stunting?

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com