Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Kaget dan Patah Hati Bisa Memicu Serangan Jantung

Kompas.com - 14/05/2023, 17:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Serangan jantung terjadi saat aliran darah yang mengandung oksigen terhambat menuju jantung.

Akibatnya, penderita bisa mengalami gangguan kesehatan, bahkan kematian.

Banyak hal bisa memicu serangan jantung. Selain faktor gaya hidup, kaget dan stres secara emosional ternyata juga bisa menjadi faktor pemicu yang tidak boleh disepelekan.

Untungnya, serangan jantung akibat kaget dan stres ini dapat diobati asal segera mendapatkan penanganan dengan cepat.

Baca juga: Faktor Risiko Terkena Serangan Jantung, Apa Saja?


Kaget dan serangan jantung

Penelitian yang dilakukan Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins menyebutkan terkejut dan stres emosional dapat memicu gangguan pada jantung.

Dilansir dari Johns Hopkins News Letter, studi ini dipimpin oleh ahli jantung Dr. Ilan Wittstein dan dipublikasikan di New England Journal of Medicine.

Tim peneliti melakukan studi terhadap 19 orang yang mengalami putus cinta antara tahun 1999 dan 2003. Hasilnya, stres emosional yang intens sangat berhubungan dengan masalah jantung.

Para peneliti menyebut, putus cinta, kematian orang yang dicintai, atau bahkan terkejut saat mendapatkan pesta kejutan, semuanya dapat memicu serangan jantung.

Gangguan ini juga terjadi pada orang yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung alias sehat.

"Penting bagi orang untuk mengetahui bahwa ini adalah sesuatu yang benar-benar dapat dilakukan oleh stres emosional," kata Wittstein.

"Hati yang hancur bisa membunuhmu, dan ini mungkin salah satu caranya," lanjutnya.

Sayangnya, kebanyakan orang tidak menyadari hal ini. Orang-orang biasanya mengira serangan jantung hanya terkait dengan kesehatan yang buruk, dan tidak terkait dengan trauma emosional.

Meski prosentase kejadiannya cukup tinggi, untungnya para peneliti mengungkapkan bahwa penderita serangan jantung akibat stres emosional biasanya hanya memerlukan pengobatan jangka pendek.

Hal tersebut karena jantung biasanya bisa pulih dengan sendirinya.

Baca juga: Bisakah Kembali Beraktivitas Normal Setelah Terkena Serangan Jantung?

Butuh perawatan intens

Rasa nyeri di bagian dada adalah salah satu gejala serangan jantung yang perlu diwaspadai.Shutterstock/Ground Picture Rasa nyeri di bagian dada adalah salah satu gejala serangan jantung yang perlu diwaspadai.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com