Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Perempuan Disebut Suka Cubit Perut Pria, Ini Kata Psikolog

Kompas.com - 12/05/2023, 20:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Unggahan menyebut perempuan suka mencubit perut pria viral di media sosial.

Unggahan tersebut diunggah oleh akun Twitter ini pada Kamis (11/5/2023).

Dalam unggahan itu, terdapat foto yang memperlihatkan tangan seseorang tengah mencubit perut seorang pria saat berkendara motor.

Kenapa sih cewek suka cubit perut cowok seperti ini,” tulis pengunggah.

Hingga Jumat (12/5/2023), unggahan itu sudah dilihat lebih dari 769.900 kali dan mendapat 4.196 likes.

Baca juga: Benarkah Pria Paling Suka Melihat Kaki Wanita?

Penjelasan psikolog

Dosen psikologi dari Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta Ratna Yunita Setiyani Subardjo menjelaskan, perilaku perempuan mencubit perut pria disebabkan rasa sayang dan kedekatan secara emosional.

“Sehingga emosional jadinya keluar dalam perilaku gemas,” kata Ratna kepada Kompas.com, Jumat (11/5/2023).

Ia mengatakan, selain mencubit perut, perilaku gemas, terutama pada pasangan juga bisa dengan mencium dan bersuara sembari menahan gigi.

“Yang penting wajar dalam artian tidak sampai luka,” jelasnya.

Bagi pasangannya, kata Ratna, perilaku mencubit tersebut sebaiknya dianggap sebagai tanda rasa sayang.

“Bukan lalu justru merasa tidak nyaman (karena perilaku gemas),” katanya.

Baca juga: Ternyata, Ini Penyebab Wanita Suka Ungkit Masa Lalu

Apakah pria juga suka mencubit pasangannya?

Ratna mengatakan, pria juga sering mencubit pasangannya.

"Tapi tidak seaktif perempuan," ucap Ratna

Hal itu dikarenakan pria lebih gengsi untuk mengungkapkan bahasa cinta secara ekspresif seperti mencubit.

"Pria lebih banyak mengungkapkan dengan membelai, menggandeng, dan melindungi," jelasnya.

Berhubungan dengan bahasa cinta

Ratna menjelaskan, perilaku mencubit berhubungan dengan bahasa cinta atau love language.

Perilaku mencubit pasangan tersebut termasuk dalam perilaku kinestetik atau bahasa tubuh yang disebut physical touch.

”Ada yang kinestetik dengan cubitan sayang tadi. Itu gemas mengungkapkan rasa sayang, membelai-belai, memegang-megang, atau memeluk,” terangnya.

Selain physical touch, terdapat bahasa cinta lain yang disebut dengan words of affirmation.

“Ada yang lewat verbal atau words of affirmation dengan kata-kata panggilan sayang, dear, honey, atau kata-kata sanjungan yang menunjukkan rasa sayang,” jelasnya.

Baca juga: Tak Perlu Tes untuk Mengetahui Love Language Kita, Ini Cara Tahu Tipe Bahasa Cinta

Selain itu, bahasa cinta lainnya, yakni memberikan hadiah atau disebut receiving gifts.

“Dengan suka memberikan hadiah atau memberikan coklat misalnya,” tuturnya.

Ratna menjelaskan, terdapat juga bahasa cinta lain berupa bahasa tubuh untuk menunjukkan rasa sayang kepada pasangan.

“Jadi tidak bersentuhan langsung, tapi dengan isyarat tertentu dengan ibu jari dan telunjuk membentuk simbol cinta,” terangnya.

Baca juga: Ramai soal Perempuan Tak Sengaja Minum Obat Kuat Pria, Adakah Efeknya?

Bahasa cinta tergantung kepribadian

Ratna menuturkan, bahasa cinta dari seseorang berbeda-beda tergantung pada kepribadiannya.

Namun, seseorang bisa mempunyai bahasa cinta lebih dari satu dengan salah satunya menjadi yang paling menonjol.

“Jadi tidak kemudian satu orang itu semua menjadi prioritas (yang paling menonjol), pasti ada salah satu,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Tren
Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Tren
Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Tren
Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Tren
Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Tren
Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Tren
Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Tren
Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Tren
Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Tren
Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Tren
Mengenal Jampidsus, Unsur 'Pemberantas Korupsi' Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Mengenal Jampidsus, Unsur "Pemberantas Korupsi" Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Tren
Starlink dan Literasi Geospasial

Starlink dan Literasi Geospasial

Tren
Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Tren
5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

Tren
Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com