Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Drama SEA Games Kamboja 2023, Pesilat Indonesia Diduga Dipaksa WO dan Kamar Atlet Bocor

Kompas.com - 12/05/2023, 20:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gelaran SEA Games ke-32 yang digelar di Kamboja pada 5-17 Mei 2023 menjadi perhatian warganet Indonesia beberapa hari ke belakang.

Salah satu penyebabnya yakni adanya sejumlah "drama" yang terjadi dalam perhelatan olahraga terakbar se-Asia Tenggara tersebut.

Mulai dari kamar atlet yang bocor hingga pesilat Indonesia diduga dipaksa mundur mewarnai SEA Games kali ini.

Baca juga: Viral, Video Atlet Indonesia Dapat Kamar Bocor di SEA Games Kamboja, Apa yang Terjadi?

Baca juga: LINK Pantauan Perolehan Medali SEA Games 2023

Berikut sederet drama yang terjadi pada SEA Games Kamboja 2023:

1. Pesilat Indonesia diduga dipaksa mundur

Pesilat Indonesia Bayu Lesmana dikabarkan dipaksa mundur supaya pesilat Kamboja Non Sromoachkhoram mendapat medali emas.

Dilansir dari Kompas.com, Bayu Lesmana sebenarnya melaju ke final pencak silat SEA Games kelas U45 putra pada Rabu (10/5/2023). Namun, Bayu hanya memperoleh medali perak, sementara Sromoachkhoram berhasil mendapat medali emas.

Dalam hal ini, pelatih kepala timnas pencak silat Indonesia Indro Catur mengatakan bahwa Bayu sebenarnya mengalah bukan dipaksa kalah.

"Pengorbanan" tersebut dimaksudkan untuk mengapresiasi tuan rumah Kamboja yang sudah mempertandingkan kelas U45 putra karena turnamen ini awalnya tidak dipertandingkan karena kekurangan peserta.

"Bayu bukan dikorbankan, tetapi pengorbanan dia untuk pencak silat dan tim Indonesia," kata Indro.

Sementara itu, CdM Kontingen Indonesia Lexyndo Hakim mengatakan bahwa dirinya baru mengetahui kabar bahwa Bayu diduga dipaksa mengalah supaya pesilat Kamboja memperoleh medali emas.

Ia menyampaikan, pihaknya saat ini masih fokus pada hospitality atlet kontingen Indonesia.

"Saya belum mendapat informasi yang detail dan fakta. Saya masih fokus untuk hospitality atlet kontingen," kata Lexyndo kepada Kompas.com, Jumat (12/5/2023).

Baca juga: Apa itu Bug Cypher yang Bikin Indonesia Walk Out di Final SEA Games Valorant

2. Kamar atlet Indonesia bocor

Atlet Indonesia mendapat kamar bocor di perkampungan atlet di Phnom Penh, Kamboja. Kamar bocor usai ibukota Kamboja ini diguyur hujan deras pada Senin (8/5/2023) sore.Tangkapan layar akun TikTok @mldngr Atlet Indonesia mendapat kamar bocor di perkampungan atlet di Phnom Penh, Kamboja. Kamar bocor usai ibukota Kamboja ini diguyur hujan deras pada Senin (8/5/2023) sore.

Selain kabar yang menyebutkan pesilat Indonesia dipaksa kalah, SEA Games Kamboja 2023 juga diwarnai dengan kamar atlet yang bocor.

Dilansir dari Kompas.com, peristiwa tersebut dialami oleh pebulutangkis Indonesia di perkampungan atlet di Phnom Penh, Kamboja pada Senin (8/5/2023) lalu.

Lexyndo menyampaikan, bocornya kamar atlet Indonesia disebabkan oleh hujan deras badai dan angin yang mengguyur Phnom Penh sejak Senin malam.

"Kamar lantai de town house ada kebocoran akibat hujan yang sangat deras," kata Lexyndo pada Selasa (9/5/2023) lalu.

Lexyndo mengatakan, kebocoran kamar atlet Indonesia telah dilaporkan ke panitia.

Panitia, kata Lexyndo, telah menerima laporan tersebut dan ditanggapi sebagai force majeur.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: SEA Games Digelar Pertama Kali

3. Naik podium pakai lampu mobil

Tangkapan layar Twitter @KEMENPORA_RI yang memuat pengumuman prestasi Hendro Yap, sang peraih medali emas SEA Games 2023 di nomor jala cepat.TWITTER.com/@KEMENPORA_RI Tangkapan layar Twitter @KEMENPORA_RI yang memuat pengumuman prestasi Hendro Yap, sang peraih medali emas SEA Games 2023 di nomor jala cepat.

SEA Games Kamboja 2023 juga diwarnai peristiwa unik ketika atlet jalan cepat Indonesia Hendro Yap naik podium namun ia disorot menggunakan lampu mobil.

Diberitakan Kompas.com, hal tersebut terjadi ketika Hendro melakoni final partai nomor 20 kilometer putra di kawasan Angkor Wat, Siem Reap pada Sabtu (6/5/2023).

Final dilangsungkan pukul 16.00 WIB dan baru selesai ketika malam hari.

Hendro mencatatkan waktu 1 jam 40 menit 42 detik sehingga ia berhak mendapatkan medali emas.

Tapi, ketika Hendro naik podium, peristiwa unik terjadi karena ia beserta atlet Vietnam dan Myanmar disorot menggunakan lampu mobil.

"Sebenarnya kemarin, saya juga agak heran karena melihat genset sudah dinyalakan lalu di situ ada lampu taman, tapi saat negara-negara lain pindah (tempat prosesi podium), dia tetap tidak mau," ujar Hendro.

"Oleh karena itu, tiba-tiba pas kita sudah mau masuk, lampu mobil itu menyala, Ford Ranger dua, dari sisi kanan dan kiri dinyalakan yang kanan warna kuning lalu yang kiri warna putih," tambahnya.

Baca juga: Raih Kemenangan Nomor Perorangan, Komang Target Medali SEA Games 2023

4. Indonesia dan Singapura berbagi medali emas

Tim Valorant Indonesia dan Singapura berbagi medali emas di final SEA Games 2023 Kamboja, Kamis (11/5/2023), hasil keputusan bersama setelah muncul dugaan kecurangan yang dilakukan tim Singapura.Humas PBESI Tim Valorant Indonesia dan Singapura berbagi medali emas di final SEA Games 2023 Kamboja, Kamis (11/5/2023), hasil keputusan bersama setelah muncul dugaan kecurangan yang dilakukan tim Singapura.

Timnas Valorant Indonesia harus berbagi medali emas dengan Singapura pada final cabang olahraga (cabor) Valorant SEA Games Kamboja 2023.

Hal tersebut dilakukan setelah Timnas Indonesia melakukan protes karena Singapura curang dengan melakukan bug abuse.

Diberitakan Kompas TV, Timnas Indonesia bertanding melawan Singapura di final cabor Valorant pada Rabu (10/5/2023).

Namun, terjadi bug camera agent cyber yang dilakukan Singapura di Map Split. Timnas Indonesia menyebut Singapura melakukan kecurangan sebanyak 3 kali.

Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) sempat melakukan protes keras terkait kecurangan yang dilakukan Singapura.

"Sportivitas, fair play, integritas, dan kehormatan merupakan nilai-nilai utama olahraga yang kami dan seluruh pihak harus selalu junjung tinggi," kata Sekjen PBESI Frengky Ong.

"Pelanggaran terhadap nilai-nilai tersebut, serta persoalan-persoalan yang menyangkut integritas dalam pertandingan olahraga merupakan hal yang tidak dapat ditoleransi," pungkasnya.

Baca juga: INFOGRAFIK: Prestasi Indonesia di SEA Games

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com