Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Tempat Batas antara Siang dan Malam di Bumi, Ini Penjelasan BRIN

Kompas.com - 10/05/2023, 08:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan video yang menampilkan batas antara siang dan malam di lautan, viral di media sosial.

Dalam video itu, tampak perekam mengarahkan kamera ke sisi kiri yang masih terang dengan garis oranye sebagai tanda sore hari.

Selanjutnya, ia pun mengarahkan kameranya ke sisi kanan yang menunjukkan suasana sudah malam.

Bahkan, tampak rembulan sudah bersinar terang di langit.

Baca juga: Sempat Disebut Muncul Dukhan, Langit Cerah Malam 15 Ramadhan Hiasi Twitter

Perbatasan waktu siang dan malam itu terjadi di sebuah lautan yang tidak diketahui secara pasti lokasinya.

"Sebuah kapal yang melintasi Garis Terminator dapat melihat siang dan malam dalam waktu bersamaan," tulis akun ini.

Pengunggah menuliskan, fenomena itu merupakan garis terminator yang memisahkan sisi Bumi yang diterangi matahari dari area amalam hari.

Baca juga: Mengenal Apa Itu El Nino dan Dampaknya bagi Bumi


Lantas, apa sebenarnya garis terminator itu?

Penjelasan BRIN

Peneliti dari Pusat Penelitian Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Emanuel Sungging Mumpuni membenarkan bahwa kondisi dalam video itu merupakan garis terminator.

Menurutnya, garis terminator ini adalah garis pembatas antara siang dan malam.

Kondisi ini sekaligus menegaskan bahwa Bumi berbentuk bulat, bukan datar.

"Garis terminator ini salah satu indikasi yang membuktikan bahwa Bumi itu bulat, karena memberi gambaran batas siang dan malam," kata Sungging kepada Kompas.com, Selasa (9/5/2023).

Baca juga: NASA Tawarkan Rp 502,3 Juta untuk Desain Toilet di Bulan

Garis terminator

Ia menjelaskan, garis terminator ini tidak menetap di satu lokasi tertentu, tetapi mengikuti rotasi Bumi.

Namun, ia mengaku bahwa keberadaan garis terminator lebih mudah diamati di laut dibandingkan di daratan.

Sungging menuturkan, garis terminator ini bisa terjadi di seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia.

"(Bisa terjadi) di seluruh dunia," jelas dia.

Baca juga: Muncul Video Matahari Berubah Jadi Tiga, Fenomena Apa Itu?

Dikutip dari National Oceanic and Atmospheric Administration, garis terminator disebut juga dengan zona senja atau garis abu-abu.

Ini merupakan garis imajiner karena atmosfer Bumi membengkokkan sinar Matahari.

Pembengkokan sinar matahari ini mengakibatkan tanah yang tertutup sinar Matahari lebih luas daripada tanah yang tertutup kegelapan.

Baca juga: Mengenal Petrichor, Aroma yang Ditimbulkan Saat Hujan Turun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com