Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/06/2020, 15:05 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - NASA menawarkan imbalan sebesar 35.000 dollar AS atau sekitar Rp 502,3 juta untuk mendesain sebuah toilet yang dapat digunakan di bulan.

Sayembara inovasi untuk mendesain toilet di luar angkata ini disebut Lunar Loo Challenge.

Badan antariksa telah menetapkan target yang ambisius untuk kembali mengirim astronaut ke bulan pada 2024 dan kamar mandi menjadi salah satu kebutuhannya.

"Astronaut kami sangat hebat dalam ilmu pengetahuan dan menjelajah luar angkasa. Akan tetapi, pada akhirnya, mereka adalah manusia. Kami harus menyediakan kebutuhan yang sama dengan di Bumi sehingga mereka dapat melanjutkan pekerjaannya," kata Manajer Lunar Loo Chalenge dari HLS NASA, Mike Interbartolo, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi NASA dalam lamannya, Sabtu (27/6/2020).

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Yuri Gagarin Jadi Manusia Pertama di Luar Angkasa

NASA membutuhkan adaptasi desain toilet sehingga dapat bekerja dengan baik dalam gravitasi mikro atau "zero-G" dan di bulan, di mana gravitasi adalah sekitar seperenam dari Bumi.

Melansir CNN, (26/6/2020, pedoman desain ini diunggah oleh NASA dan HeroX, yang memungkinkan siapa pun untuk turut serta.

Adapun misi antariksa ini juga termasuk astronaut perempuan pertama yang akan menjelajah bulan. 

Oleh karena itu, desain toilet yang dibutuhkan harus mampu mengakomodasi laki-laki dan perempuan.

"Poin bonus juga akan diberikan kepada desain yang dapat menangkap muntahan tanpa mengharuskan anggota kru atau awak untuk meletakkan kepalanya di toilet," tulis pedoman desain tersebut.

Baca juga: SpaceX Tawarkan Perjalanan ke Luar Angkasa 2021 Mendatang, Tertarik?

Poin desain toilet

Gambar ini diambil oleh astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada tahun 2011, cahaya hijau tipis yang merupakan oksigen terlihat di atas kurva Bumi. Di permukaan Bumi, tampak permukaan kawasan Afrika Utara yang disinari lampu malam sepanjang Sungai Nil.NASA/SPACE.com Gambar ini diambil oleh astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada tahun 2011, cahaya hijau tipis yang merupakan oksigen terlihat di atas kurva Bumi. Di permukaan Bumi, tampak permukaan kawasan Afrika Utara yang disinari lampu malam sepanjang Sungai Nil.

Desain juga harus dipastikan dapat mendukung dua astronaut selama 14 hari dan memungkinkan dilakukannya pemindahan limbah yang dikumpulkan ke dalam penyimpanan atau pembuangan di luar kendaraan.

Selain itu, toilet juga harus mudah dibersihkan.

Kemudian, toilet perlu didesain dengan penggunaan daya kurang dari 70 watt dan menghasilkan kebisingan yang tidak lebih besar dari kipas angin kamar mandi pada umumnya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: NASA Ungkap Keberadaan Air di Mars

Adapun ukuran juga menjadi salah satu hal yang diperhatikan dan diatur dalam pedoman desain toilet oleh NASA ini.

Toilet tersebut tidak boleh lebih berat dari 33 pon atau sekitar 13,5 kilogram di bumi dan memiliki volume kurang dari 0,12 meter kubik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com