Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kunang-kunang Saat Ini Sulit Ditemukan?

Kompas.com - 03/05/2023, 20:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kunang-kunang termasuk salah satu hewan paling unik di dunia. Pasalnya, mereka bisa mengeluarkan cahaya dari tubuhnya.

Karena keunikan itu, ada beberapa mitos yang disematkan pada kunang-kunang di Indonesia.

Sayangnya, keberadaan kunang-kunang kini semakin sulit ditemukan. Bukan hanya di Indonesia, eksistensi mereka juga semakin langka di dunia.

Baca juga: Mengapa Tubuh Kunang-kunang Bisa Menyala? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Lantas, apa penyebab turunnya eksistensi kunang-kunang ini?

Untuk mengungkap ini, sebuah penelitian yang mensurvei 350 anggota Jaringan Internasional Fireflyers mengukur ancaman yang dihadapi kunang-kunang.

Sebagai informasi, Jaringan Internasional Fireflyers merupakan organisasi ilmiah pakar dan spesialis kunang-kunang.

Hasilnya, mereka menemukan beberapa penyebab di balik hilangnya eksisten kunang-kunang.

Baca juga: Ini Alasan Kunang-kunang Mengeluarkan Cahaya...

1. Kehilangan habitat

Dikutip dari Medium, hilangnya habitat telah diidentifikasi sebagai penyebab paling serius dan utama penurunan populasi kunang-kunang di semua benua.

Berubahnya hutan belantara menjadi zona perkotaan, industri, dan pertanian menjadi masalah khusus bagi kunang-kunang yang merupakan spesialis habitat, seperti kunang-kunang Pteroptyx tener di Malaysia.

Mereka hanya dapat ditemukan di rawa bakau yang sangat terancam punah yang ditebang untuk perikanan dan pembangunan perkotaan.

Selain hilangnya habitat secara langsung, fragmentasi dan perubahan wilayah alami juga memberi tekanan berat pada populasi kunang-kunang.

Misalnya, kunang-kunang mengandalkan lingkungan yang hangat dan lembab di dekat genangan air untuk siklus hidupnya.

Dengan begitu, pemompaan air tanah merusak jumlah mereka dengan menurunkan permukaan air dan meningkatkan kekeringan habitat.

Baca juga: Dari Mana Asal Cahaya di Tubuh Kunang-kunang?

2. Polusi cahaya

Ilustrasi mengapa tubuh kunang-kunang bisa menyala?iStockphoto/huePhotography Ilustrasi mengapa tubuh kunang-kunang bisa menyala?

Polusi cahaya tidak hanya menenggelamkan keindahan alami langit malam, polusi cahaya juga meredupkan pertunjukan cahaya indah yang diciptakan oleh kunang-kunang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com