Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Keajaiban Arsitektural Hawa Mahal

Kompas.com - 02/05/2023, 15:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MAHAL di Indonesia beda dari Mahal di India. Mahal dalam bahasa India bermakna “istana” berasal dari kata bahasa Persia yang memengaruhi istilah Arab “ma’hall” yang kemudian berkembang di bahasa Inggris menjadi “hall” alias ruang besar di dalam bangungan gedung.

Mahal yang paling tersohor adalah Taj Mahal yang berada di Agra, India. Namun tidak banyak orang tahu bahwa sebenarnya masih banyak Mahal-Mahal lain-lainnya tersebar di berbagai pelosok India.

Semisal, Aina Mahal dan Prag Mahal di Buhj, Hindola Mahal dan Jahaz Mah di Mandu, Lal Mahal di Puna, Lalitha Mahal yang kini berfungsi sebagai hotel di Mysore.

Kemudian Noor Mahal di Kuruksethra, Panch Mahal di Fatehpur Sikri, Pari Mahal di Srinagar, Shah Jahani Mahal yang berada di Benteng Agra, Thirumalai Nayakkar Mahal di Madurai serta Zafar Mahal di Delhi.

Bahkan beberapa Mahal berada di Pakistan, semisal, Sheesh Mahal, Darbar Mahal, Faiz Mahal dan Noor Mahal di Bahawalpur.

Naskah ini secara khusus mengulas salah satu Mahal yang merupakan maha karya arsitektural Mughal dan Hindu relatif paling unik dan spektakular di antara Mahal-Mahal lainnya, yaitu Hawa Mahal yang berada di kawasan Badi Choupad kota mawar merah, Jaipur.

Hawa Mahal yang juga dikenal dengan julukan Istana Angin dibangun pada 1799 dengan 953 jendela (jarolhas) di dinding luar bangunan yang berbentuk seperti sarang tawon dirancang berdasar inspirasi mahkota Sri Kresna.

Hawa Mahal dibangun sebagai perluasan kawasan Istana kota Jaipur atas perintah penguasa Jaipur, Sawai Pratap Singh, sebagai cucu Maharaja Sawai Jai Singh terhadap maha arsitek Lal Chand Ustad yang disiplin mematuhi sistem Purdah di mana para perempuan kasta bangsawan tidak boleh terlihat oleh rakyat jelata.

Konstruksi nyaris seribu jarolhas Hawa Mahal memungkinkan para perempuan kerajaan menyaksikan apa yang terjadi di luar istana tanpa terlihat oleh masyarakat jelata di luar istana.

Sebagai penyandang fobia terhadap anak tangga akibat kerap kali tergelincir ketika menapak anak tangga, saya sangat berterima kasih kepada Lal Chand Ustad sebagai maha arsitek yang merancang Hawa Mahal sebagai bangunan lima lantai yang saling dihubungkan bukan dengan anak-tangga tetapi semata lantai landai alias ramps.

Menakjubkan juga keajaiban aristektural Hawa Mahal dibangun dengan menggunakan sistem Efek-Venturie dengan 963 jarolhas berhias kaca-kaca berwarna sangat indah apabila dipandang dari dalam gedung mampu membuat ruangan bagian dalam Hawa Mahal tetap sejuk, sementara suhu udara di kawasan gurun Rajastan bisa memanas sampai 50 derajat Celsius.

Sistem penyejuk interior Hawa Mahal sama sekali tidak menggunakan tenaga listrik seperti mesin modern yang disebut sebagai air-condition yang ikut berdosa menyebabkan global warming sehingga berada di ambang malapetaka kerusakan lingkungan hidup berdampak terbalik dengan ice age alias zaman es pada masa Pleistocene sekitar 10 juta tahun lalu.

Sebenarnya Indonesia memiliki cukup banyak bangunan bersejarah tidak kalah menarik ketimbang Hawa Mahal untuk dipromosikan sebagai destinasi wisata-budaya.

Misalnya, bangunan bersejarah yang tersohor dengan nama Lawang Sewu di kawasan Tugu Muda ibu kota Jawa Tengah, Semarang. Jika Hawa Mahal punya seribu jendela, maka Lawang Sewu punya seribu pintu.

Bahkan Lawang Sewu di Semarang memiliki kelebihan yang tidak dimiliki Hawa Mahal di Jaipur, yaitu beranekaragam narasi terkait dengan kisah horror tidak kalah seram ketimbang narasi Drakula di Transilvania yang kini lebih dikenal sebagai Rumania.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Panggung Kampanye Capres di Meksiko Roboh, 9 Orang Meninggal dan Puluhan Luka-luka

Panggung Kampanye Capres di Meksiko Roboh, 9 Orang Meninggal dan Puluhan Luka-luka

Tren
Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Tren
Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Tren
Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Tren
6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

Tren
7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

Tren
Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Tren
Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Tren
Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

Tren
8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

Tren
Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak...

Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak...

Tren
Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com