Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Pelaku Penembakan Kantor MUI

Kompas.com - 02/05/2023, 14:40 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Menteng, Jakarta Pusat ditembak oleh orang tak dikenal, Selasa (2/5/2023) siang.

Dalam banyak foto yang beredar di media sosial, tampak pintu kaca gedung MUI pecah dan berserakan.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komaruddin membenarkan adanya aksi penembakan ini.

Menurutnya pelaku sudah dinyatakan tewas ketika diperiksa oleh dokter di Puskesmas Menteng.

"Pada saat proses diamankan, kemudian tersangka ini pingsan, dibawa ke Polsek, dari Polsek dibawa ke Puskesmas Menteng," ujar Komaruddin, dikutip dari tayangan Breaking News Kompas TV, Selasa.

Baca juga: Pelaku Penembakan Kantor MUI Pingsan saat Ditangkap, Lalu Meninggal di Puskesmas

"Pada saat diperiksa oleh dokter puskesmas, yang bersangkutan dinyatakan meninggal dunia," sambungnya.

Berikut sosok pelaku penembakan kantor MUI, dirangkum dari pemberitaan Kompas.com:

Badan tegap dan gemuk

Wakil Ketua MUI Anwar Abbas mengatakan, pelaku penembakan Kantor MUI memiliki ciri-ciri bertubuh tegap dan gemuk.

"Laki-laki ini badannya tegap, gemuk. Tingginya mungkin sekitar 160 sentimeter," ujar Anwar dalam wawancara di Kompas TV, Selasa siang.

Menurutnya, pelaku yang berusia sekitar 50 tahun itu mengenakan kemeja kotak-kotak dan berjaket hitam, serta bercelana jins biru.

Mengaku dirinya nabi

Anwar menuturkan, pelaku disebut mengaku dirinya sebagai nabi.

Pelaku juga disebut sebelumnya telah dua kali mendatangi Kantor MUI.

"Kepala kantor menceritakan bahwa orang yang bersangkutan itu sudah dua kali datang ke MUI, ini kali ketiga katanya, dan dia mendakwakan dirinya sebagai nabi," jelas dia.

Baca juga: MUI Serahkan Sepenuhnya Penyelidikan Penembakan ke Kepolisian

Berasal dari Lampung dan ingin bertemu Ketua MUI

Ia menjelaskan, pelaku diduga berasal dari lampung dan ingin bertemu dengan Ketua MUI.

"Dia berasal dari Lampung dan ingin bertemu dengan Ketua MUI," ujarnya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com