Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Proses Terbentuknya Gunung? Simak Penjelasan Berikut

Kompas.com - 30/04/2023, 09:15 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Gunung adalah daratan yang menjulang lebih tinggi dibanding dengan daratan di sekelilingnya.

Umumnya kawasan pegunungan memperlihatkan lereng yang curam, area puncak, dan relief lokal yang cukup besar.

Pegunungan terbentuk oleh pelipatan, patahan, atau pelengkungan permukaan bumi karena pergerakan lempeng atau penempatan batuan vulkanik ke permukaan.

Baca juga: Menilik Kehidupan di Aogashima, Sebuah Desa di Kawah Gunung Berapi Aktif Jepang


Berikut ini adalah penjelasan lebih lengkap mengenai proses terbentuknya gunung atau pegunungan.

Bagaimana gunung terbentuk?

Dilansir National Geographic, Gunung atau pegunungan terbentuk ketika potongan-potongan kerak bumi atau lempeng bertabrakan satu sama lain. Proses ini disebut plate tectonics (lempeng tektonik).

Pegunungan Himalaya di Asia terbentuk dari salah satu tabrakan besar yang dimulai sekitar 55 juta tahun yang lalu.

Pegunungan vulkanik terbentuk ketika batuan cair dari dalam bumi meletus melalui kerak dan menumpuk dengan sendirinya.

Baca juga: Dari Everest hingga Dhaulagiri, Berikut 7 Gunung Tertinggi di Dunia

Saat magma mendorong kerak ke atas, namun lebih dulu mengeras sebelum meletus ke permukaan, terbentuklah apa yang disebut pegunungan kubah.

Angin dan hujan yang seiring waktu menghantam kubah tersebut, kemudian “memahat”-nya sehingga membentuk puncak dan lembah.

Pulau-pulau di Hawaii dibentuk oleh gunung berapi bawah laut, dan pulau-pulau yang terlihat di atas air saat ini adalah puncak gunung berapi yang tersisa.

Jenis gunung lain terbentuk ketika tekanan di dalam dan di antara lempeng tektonik menyebabkan retakan dan patahan di permukaan bumi, kemudian memaksa bongkahan batu naik dan turun.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gunung Tambora di NTB Meletus, Dampaknya Terasa sampai Eropa

3 proses terbentuknya gunung

Ilustrasi bangaimana gunung terbentuk?Dok. Pixabay/Simon Ilustrasi bangaimana gunung terbentuk?

Proses terbentuknya gunung akan berbeda bergantung pada bagaimana lempeng-lempeng bumi bergerak atau bertabrakan.

Dikutip dari World Atlas, ada 3 jenis pegunungan berdasarkan proses terbentuknya, yakni sebagai berikut:

1. Terbentuknya pegunungan vulkanik

Gunung vulkanik terbentuk di daerah yang terdapat aktivitas vulkanik, yakni tempat di kerak bumi yang terdapat retakan atau lubang vulkanik.

Proses ini terjadi karena magma atau batuan cair lebih ringan daripada batuan padat di sekitarnya. Karena itu, kerak bumi akan cenderung naik ke permukaan.

Magma juga menyembur keluar dari tanah dan menciptakan aliran lahar, yang mendingin dan mengeras di udara terbuka.

Aliran lava dan puing-puing menumpuk di sekitar bukaan gunung berapi, kemudian menciptakan pegunungan vulkanik.

Baca juga: Erupsi Gunung Merapi Disertai Hujan Abu Vulkanik, Bahayakah untuk Tanaman?

2. Terbentuknya pegunungan lipat

Gunung tipe lipatan tercipta di daerah pertemuan lempeng tektonik yang dikenal sebagai batas lempeng konvergen.

Lempeng-lempeng saling mendorong sedemikian rupa sehingga kerak bumi melengkung, terlipat, atau melengkung.

Proses ini dapat menciptakan pegunungan yang besar atau pegunungan yang tajam, tetapi biasanya terjadi selama ribuan atau bahkan jutaan tahun.

Lempengan akan terus mendorong satu sama lain, dan bumi perlahan-lahan akan mulai membengkok dan berubah bentuk menciptakan pegunungan.

Baca juga: Meletus Hari Ini, Begini Sejarah Gunung Anak Krakatau dan Catatan Letusannya

3. Terbentuknya pegunungan blok

Pegunungan blok umumnya ada di tempat patahan atau di sepanjang tepi lempeng tektonik.

Gunung-gunung ini tercipta ketika balok-balok kerak bumi didorong ke atas, dalam gerakan yang relatif lurus.

Tekanan ekstrem yang disebabkan oleh lempeng tektonik yang saling mendorong, atau celah saat mereka bergerak terpisah, memaksa satu blok bumi ke atas, dan blok lainnya ke bawah.

Jenis pergerakan ini sering menghasilkan formasi geologis yang dikenal sebagai lembah celah, di mana satu area di dekat patahan jatuh ke bawah dan menciptakan lembah besar dengan dinding tebing curam di kedua sisinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com