KOMPAS.com - Gunung adalah daratan yang menjulang lebih tinggi dibanding dengan daratan di sekelilingnya.
Umumnya kawasan pegunungan memperlihatkan lereng yang curam, area puncak, dan relief lokal yang cukup besar.
Pegunungan terbentuk oleh pelipatan, patahan, atau pelengkungan permukaan bumi karena pergerakan lempeng atau penempatan batuan vulkanik ke permukaan.
Berikut ini adalah penjelasan lebih lengkap mengenai proses terbentuknya gunung atau pegunungan.
Bagaimana gunung terbentuk?
Dilansir National Geographic, Gunung atau pegunungan terbentuk ketika potongan-potongan kerak bumi atau lempeng bertabrakan satu sama lain. Proses ini disebut plate tectonics (lempeng tektonik).
Pegunungan Himalaya di Asia terbentuk dari salah satu tabrakan besar yang dimulai sekitar 55 juta tahun yang lalu.
Pegunungan vulkanik terbentuk ketika batuan cair dari dalam bumi meletus melalui kerak dan menumpuk dengan sendirinya.
Saat magma mendorong kerak ke atas, namun lebih dulu mengeras sebelum meletus ke permukaan, terbentuklah apa yang disebut pegunungan kubah.
Angin dan hujan yang seiring waktu menghantam kubah tersebut, kemudian “memahat”-nya sehingga membentuk puncak dan lembah.
Pulau-pulau di Hawaii dibentuk oleh gunung berapi bawah laut, dan pulau-pulau yang terlihat di atas air saat ini adalah puncak gunung berapi yang tersisa.
Jenis gunung lain terbentuk ketika tekanan di dalam dan di antara lempeng tektonik menyebabkan retakan dan patahan di permukaan bumi, kemudian memaksa bongkahan batu naik dan turun.
Proses terbentuknya gunung akan berbeda bergantung pada bagaimana lempeng-lempeng bumi bergerak atau bertabrakan.
Dikutip dari World Atlas, ada 3 jenis pegunungan berdasarkan proses terbentuknya, yakni sebagai berikut:
1. Terbentuknya pegunungan vulkanik
Gunung vulkanik terbentuk di daerah yang terdapat aktivitas vulkanik, yakni tempat di kerak bumi yang terdapat retakan atau lubang vulkanik.
Proses ini terjadi karena magma atau batuan cair lebih ringan daripada batuan padat di sekitarnya. Karena itu, kerak bumi akan cenderung naik ke permukaan.
Magma juga menyembur keluar dari tanah dan menciptakan aliran lahar, yang mendingin dan mengeras di udara terbuka.
Aliran lava dan puing-puing menumpuk di sekitar bukaan gunung berapi, kemudian menciptakan pegunungan vulkanik.
2. Terbentuknya pegunungan lipat
Gunung tipe lipatan tercipta di daerah pertemuan lempeng tektonik yang dikenal sebagai batas lempeng konvergen.
Lempeng-lempeng saling mendorong sedemikian rupa sehingga kerak bumi melengkung, terlipat, atau melengkung.
Proses ini dapat menciptakan pegunungan yang besar atau pegunungan yang tajam, tetapi biasanya terjadi selama ribuan atau bahkan jutaan tahun.
Lempengan akan terus mendorong satu sama lain, dan bumi perlahan-lahan akan mulai membengkok dan berubah bentuk menciptakan pegunungan.
3. Terbentuknya pegunungan blok
Pegunungan blok umumnya ada di tempat patahan atau di sepanjang tepi lempeng tektonik.
Gunung-gunung ini tercipta ketika balok-balok kerak bumi didorong ke atas, dalam gerakan yang relatif lurus.
Tekanan ekstrem yang disebabkan oleh lempeng tektonik yang saling mendorong, atau celah saat mereka bergerak terpisah, memaksa satu blok bumi ke atas, dan blok lainnya ke bawah.
Jenis pergerakan ini sering menghasilkan formasi geologis yang dikenal sebagai lembah celah, di mana satu area di dekat patahan jatuh ke bawah dan menciptakan lembah besar dengan dinding tebing curam di kedua sisinya.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/04/30/091500265/bagaimana-proses-terbentuknya-gunung-simak-penjelasan-berikut