Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kucing-kucing Angkatan Laut, Jadi Peramal Cuaca hingga Penjaga Pasokan Pangan

Kompas.com - 15/04/2023, 10:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Simon, Tiddle, Tom, dan Bounce adalah beberapa kucing Angkatan Laut yang melakukan perjalanan ribuan mil dengan kapal perang.

Meski hanya hewan berbulu, mereka termasuk anggota kru paling berharga yang kerap kali mendapatkan seragam beserta tempat tidur khusus.

Bertahun-tahun mengarungi lautan lepas, tak jarang membuat banyak dari hewan-hewan ini tak pernah menginjakkan kaki di atas tanah kering sepanjang hidup.

Baca juga: Momen Lucu Kucing Ganggu Ibadah, Ternyata Ini Sebabnya


Pengusir hewan pengerat di atas kapal

Dilansir dari National Geographic, keberadaan kucing di atas kapal hampir beriringan dengan manusia pertama kali pergi berlayar.

Bahkan, sebagian besar pelaut bertanggung jawab atas penyebaran kucing di seluruh dunia.

Adanya kucing selama berlayar bermanfaat untuk mengurangi populasi tikus yang bisa memakan persediaan makan para awak kapal.

Menurut laman Angkatan Laut Amerika Serikat, orang Mesir kuno adalah pelaut pertama yang menyadari nilai sebenarnya dari memiliki kucing sebagai teman sekapal.

Bahkan saat di laut, apalagi saat perang, kucing mendapat tugas serius untuk menjaga persediaan makanan.

Merujuk studi yang dipresentasikan pada Simposium Internasional tentang Arkeologi Biomolekuler di Oxford, Inggris pada 2016, kucing diketahui turut berlayar bersama Viking untuk menaklukkan dunia.

Bukan hanya itu, Bangsa Fenisia juga mengakui peran kucing untuk mengendalikan populasi hewan pengerat di kapal saat tengah berdagang di seluruh Mediterania.

Kucing, dengan kehebatan berburunya, adalah solusi yang murah sekaligus efektif untuk setiap serangan hama.

Hal ini juga diterapkan pemerintah Amerika Serikat pada abad ke-19, yang mulai membeli sejumlah kucing, salah satunya sebagai "penjaga" di Angkatan Laut.

Baca juga: Kucing Menjadi Pelaku Tunggal Kebakaran Rumah di Korsel, Bagaimana Bisa?

Tolok ukur cuaca dengan kibasan ekor dan kedipan mata

Semula, pelaut percaya bahwa kucing dapat mengendalikan cuaca dengan ekor dan matanya.

Ekor kucing yang bergerak dengan pola tertentu menandakan mereka tengah marah dan bersiap untuk mendatangkan badai dahsyat.

Para pelaut juga menyadari apabila kucing mengedipkan mata dengan gerakan lambat, maka terjadi penurunan tekanan udara secara tiba-tiba yang mengantarkan kapal dalam cuaca tak menguntungkan.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

Tren
Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com