Beberapa ahli berpendapat bahwa gaya kunang-kunang yang mencolok dapat memperingatkan pemangsa tentang rasa pahit serangga tersebut.
Cahaya kunang-kunang jantan menandakan keinginan mereka untuk kawin. Sebaliknya, jenis betina juga menarik perhatian jantan dengan cahaya mereka sendiri.
Diketahui, setiap spesies kunang-kunang memiliki pola kedipan cahayanya masing-masing. Namun, beberapa betina dari spesies tertentu meniru pola cahaya spesies lain.
Akibatnya, pejantan dari spesies lain yang tertarik, datang dan mendarat di sebelahnya untuk kemudian dimakan hidup-hidup.
Baca juga: 7 Tanaman Tertua di Dunia, Ada yang Berusia 80.000 Tahun