Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Tubuh Kunang-kunang Bisa Menyala? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

KOMPAS.com - Kunang-kunang diklasifikasikan dalam Lampyridae, keluarga serangga dalam ordo kumbang Coleoptera atau kumbang bersayap.

Diperkirakan ada lebih dari 2000 spesies kunang-kunang yang tersebar di zona beriklim sedang dan tropis di seluruh dunia.

Hewan ini dikenal dengan tubuhnya yang bisa menghasilkan cahaya dan seolah seperti gemerlap lampu ketika malam hari.

Kehadiran kunang-kunang biasanya menandakan musim panas akan tiba. Meskipun Anda juga dapat melihatnya dalam cuaca hangat, saat curah hujan melimpah.

Namun, pernahkan Anda bertanya mengapa kunang-kunang bisa menyala? Atau bagaimana mereka melakukannya?

Mengapa tubuh kunang-kunang menyala?

Dikutip dari NC State University, kunang-kunang menghasilkan cahaya di organ khusus di perutnya dengan menggabungkan zat kimia luciferin, enzim luciferase, oksigen, dan bahan bakar untuk kerja sel, denosine triphosphate (ATP).

Para ahli entomologi menemukan bahwa, kunang-kunang mengontrol cahayanya dengan mengatur berapa banyak oksigen yang masuk ke organ penghasil cahaya.

Kunang-kunang awalnya mengembangkan kemampuan untuk dapat menyala sebagai cara agar menghindari pemangsa.

Hanya saja, sekarang mereka kebanyakan menggunakan kemampuan ini untuk mencari pasangan. Menariknya, tidak semua kunang-kunang menghasilkan cahaya.

Ada beberapa spesies kunang-kunang yang terbang di siang hari dan mengandalkan bau feromon untuk menemukan satu sama lain.

Sejalan dengan itu, dilansir dari EarthSky, cahaya kunang-kunang adalah reaksi kimia yang disebabkan oleh senyawa organik luciferin di perutnya.

Saat udara mengalir ke perut kunang-kunang, ia bereaksi dengan luciferin, sehingga menyebabkan reaksi kimia yang mengeluarkan cahaya seperti yang bisa kita lihat.

Kunang-kunang dapat mengatur aliran udara ke perutnya untuk menciptakan pola cahaya yang berdenyut atau kelap-kelip.

Kunang-kunang mengeluarkan cahaya dengan beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut:

1. Menghindari pemangsa

Beberapa ahli berpendapat bahwa gaya kunang-kunang yang mencolok dapat memperingatkan pemangsa tentang rasa pahit serangga tersebut.

2. Mencari pasangan

Cahaya kunang-kunang jantan menandakan keinginan mereka untuk kawin. Sebaliknya, jenis betina juga menarik perhatian jantan dengan cahaya mereka sendiri.

3. Menarik mangsa

Diketahui, setiap spesies kunang-kunang memiliki pola kedipan cahayanya masing-masing. Namun, beberapa betina dari spesies tertentu meniru pola cahaya spesies lain.

Akibatnya, pejantan dari spesies lain yang tertarik, datang dan mendarat di sebelahnya untuk kemudian dimakan hidup-hidup.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/04/05/084500865/mengapa-tubuh-kunang-kunang-bisa-menyala-berikut-penjelasan-ilmiahnya

Terkini Lainnya

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke