Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

3 Alasan Tingkat Kebahagiaan Remaja Korsel Rendah

Kompas.com - 05/04/2023, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Korea Selatan adalah negara dengan tingkat kompetitif yang cukup tinggi. Tidak hanya di pekerjaan, sejak duduk di bangku sekolah, anak-anak di negara tersebut sudah harus berkompetisi satu sama lain.

Selain bidang akademik, hal ini juga menimpa mereka yang merupakan trainee dalam sebuah agensi. Untuk berhasil debut, mereka harus melewati berbagai tahapan dan masa pelatihan yang tak sebentar. Itu sebabnya, mereka sudah dituntut untuk menjadi lebih kuat.

Namun, perasaan untuk memendam emosi ini dibantah oleh Jimin BTS dalam lagu terbarunya “Set Mee Free Pt.2”. Dalam Kamjagiya Korea! episode “Sisi Baru Jimin BTS Lewat Lagu Set Me Free Pt. 2” dengan tautan akses dik.si/KamKorJimin, dijelaskan lagu ini memiliki arti yang mendalam.

Lagu ini justru memvalidasi segala perasaan yang sedang kita alami. Selain itu, Jimin mendukung kita untuk membebaskan emosi yang terpendam agar mampu jadi pribadi yang lebih baik.

Hal ini tentunya bisa memberikan pandangan baru untuk anak muda di seluruh dunia lewat musiknya.

Lantas, mengapa anak-anak dan remaja di Korea Selatan memiliki tingkat bahagia yang rendah?

1. Kekhawatiran akan Karier

Meskipun Korea Selatan kini sedang menjadi sorotan masyarakat dunia, namun hal ini tak sebanding dengan kehidupan warganya. Mereka pun masih dihantui ketidakpastian soal karier atau prospek pekerjaan.

Kekhawatiran inilah yang menjadi penyebab kematian tertinggi, yaitu bunuh diri pada remaja (15–24 tahun).

Baca juga: Alasan Tingkat Kelahiran di Korea Selatan Sangat Rendah

Hal inilah yang membuat mereka berlomba-lomba agar mampu menjajaki kampus-kampus dengan peringkat tinggi, seperti Universitas Yonsei, University of Korea, dan Seoul National University.

Dengan menempuh pendidikan di tiga kampus tersebut, masa depan mereka jauh lebih terjamin.

Itu sebabnya, saat mendekati ujian masuk perguruan tinggi, tingkat kecemasan mereka pun meningkat. Sementara itu, sekolah semakin mengetatkan pembelajaran agar mereka semakin fokus.

Di sisi lain, orangtua juga memaksa mereka untuk mengikuti les tambahan hingga tengah malam.

Mengutip ICEF Monitor, meskipun memiliki hasil yang baik dalam ujian, minat dan tingkat kepuasan siswa di Korea Selatan masih sangat rendah.

Menurut Institut Kurikulum dan Evaluasi Korea, ini disebabkan para siswa di sana belajar dengan intensi hanya untuk persiapan ujian masuk universitas, bukan untuk memperdalam kemampuan diri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com