Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibuat dari Balik Jeruji Rumah Sakit Jiwa, "Starry Night" Van Gogh Disebut Terinspirasi Menara Eiffel

Kompas.com - 29/03/2023, 14:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama ratusan tahun, pakar seni telah berjuang untuk menjelaskan inspirasi di balik lukisan fenomenal Vincent van Gogh, Starry Night.

Starry Night, dalam bahasa Indonesia bermakna Malam Berbintang, menampilkan pemandangan pohon cemara menjulang tinggi di desa dengan lereng bukit dan langit malam yang berputar-putar.

Dikutip dari Kompas.com (9/8/2022), salah satu karya akhir Van Gogh ini dibuat pada 1889, saat sang seniman tengah berada di sebuah ruangan rumah sakit jiwa di Saint-Remy, Perancis.

Tepatnya, beberapa bulan setelah menderita gangguan di mana ia memotong sebagian dari telinganya sendiri dengan silet.

Di rumah sakit jiwa, Van Gogh mengamati langit malam dari jendela berjeruji dan menulis surat pada saudaranya, menggambarkan pemandangan indah bintang pada suatu pagi di musim panas tahun 1889.

Selama ini, lukisan Starry Night kerap ditafsirkan sebagai eksplorasi abstraksi atau kebangkitan mistis alam.

Namun kini, teori baru muncul dan menjelaskan bahwa Van Gogh kemungkinan telah terinspirasi dari Menara Eiffel untuk menggambarkan pepohonan raksasa dalam karyanya.

Baca juga: Kisah Al-Mansur, Kapal Pesiar Megah Saddam Hussein yang Kini Terbengkalai Jadi Tempat Minum Teh Para Nelayan


Pohon cemara disebut terinspirasi dari Menara Eiffel

Sejarawan seni sekaligus profesor University of Southampton, James Hall berpendapat, pohon cemara dalam Starry Night karya Van Gogh telah mendapatkan inspirasi dari Menara Eiffel.

Menurut dia, seperti diberitakan The Guardian (26/3/2023), sang artis memulai karya ini pada Juni 1889, tak lama setelah monumen yang berdiri di Paris tersebut diresmikan.

Kala itu, Eiffel pun langsung menjadi daya tarik pameran internasional. Dalam pembukaannya, ada pula pertunjukan piroteknik, lampu, dan berbagai ledakan kembang api spektakuler.

James Hall kemudian menggambarkan suasana saat pembukaan Eiffel mirip dengan piroteknik bintang, langit, dan awan dalam karya Van Gogh.

"Bagi Van Gogh, pohon cemara adalah alternatif alami dari Menara Eiffel, pusat pameran. Starry Night adalah pasangan antara pedesaan dan sinar kosmik dari pertunjukan cahaya yang menandai pembukaan pameran," terang Hall.

Di sisi lain, pada Juni 1889, Van Gogh sempat menulis kepada saudaranya, Theo, yang berisi:

"Cypresses (salah satu lukisan Van Gogh) masih menyibukkan saya, saya ingin melakukan sesuatu dengan mereka seperti kanvas bunga matahari karena saya heran, belum ada yang melakukannya seperti yang saya lihat. Indah dalam hal garis dan proporsi, seperti obelisk (monumen tinggi dengan puncak piramida) Mesir."

Menurut Hall, Eiffel pada tahun itu dipasarkan secara bombastis sebagai simbol kemajuan teknologi Perancis. Bahkan, Menara Eiffel disebut lebih mengesankan daripada piramida di Mesir.

"Van Gogh mengidealkan Mesir kuno, dan menurutnya pohon cemara itu seindah dan proporsional seperti obelisk," imbuh Hall.

Baca juga: Hampir 200 Tahun Berlalu, Rahasia Beethoven Akhirnya Terkuak Melalui DNA Rambut

Pohon cemara mendominasi Saint-Remy

Dia mengamati, pada 1886, saat pelukis Belanda ini tiba di Paris, ada sebuah kompetisi untuk membangun monumen.

Kompetisi tersebut kemudian dimenangkan oleh menara besi Gustave Eiffel yang langsung menjadi berita ramai di seluruh penjuru Perancis.

Pada 1887, sebuah surat kabar Paris menerbitkan surat bertandatangan seniman dan penulis terkemuka yang mengutuk rancangan Gustave Eiffel sebagai "menara yang sangat konyol".

Hingga pada Februari 1888, saat Van Gogh meninggalkan Paris, konstruksi Eiffel telah menjulang mencapai langit.

Adapun merujuk sebuah panduan resmi 1888, pembangunan Menara Eiffel telah dibandingkan dengan konstruksi piramida.

Disebutkan, sementara piramida dibangun budak tiran, monumen ini merupakan perwujudan ilmu pengetahuan murni, seni agung, serta kebebasan tenaga kerja.

Surat kabar dan jurnal, termasuk Le Monde Illustré, yang dibaca Van Gogh di Saint-Remy, turut memuat pemberitaan bergambar yang "menakjubkan" dari acara pembukaan Eiffel.

"Starry Night Van Gogh adalah tanggapan alam dan sejarah terhadap monster logam bombastis Eiffel yang berusaha mengungguli orang Mesir," terang Hall.

"Pohon cemara mendominasi Saint-Remy dan menara gerejanya dengan cara yang sama seperti Menara Eiffel setinggi 300 meter mendominasi Paris," lanjutnya.

Hall menerangkan, pohon cemara merupakan bagian pertama dari lukisan yang dicat oleh Van Gogh.

Dasarnya kemudian ditumpuk dengan pohon lebih kecil, membuat bentuknya lebih piramidal dan menyerupai menara.

"Hal serupa terjadi pada (lukisan) Wheatfield with Cypresses, di mana Van Gogh meninggalkan celah antara cemara besar dan kecil, dan keduanya tampak bersandar satu sama lain seperti kaki menara," ungkap Hall.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Tren
Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Tren
Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Tren
6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

Tren
7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

Tren
Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Tren
Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Tren
Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

Tren
8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

Tren
Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak...

Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak...

Tren
Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Tren
Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com