KOMPAS.com - Ludwig van Beethoven, salah satu komponis klasik terbesar asal Jerman, tutup usia pada Maret 1827 lantaran mengidap suatu penyakit.
Sebelum meninggalkan dunia, seperti dilansir Science Alert (23/3/2023), Beethoven hanya bisa terbaring di tempat tidur dengan tubuh menguning, anggota badan dan perut bengkak, serta napas yang sesak.
Bukan rahasia umum, salah satu musisi terhebat yang dikenal dunia ini mengalami tuli secara fungsional pada pertengahan usia 40-an.
Kondisi Beethoven bak ironi tragis, lantaran dirinya hidup berdampingan bersama musik klasik yang dinikmati dengan indra pendengaran, namun ia sendiri tuli.
Beethoven yang sakit-sakitan pun menitip pesan agar seseorang mempelajari penyakitnya. Dengan demikian, menurutnya, dunia akan mengerti, bukan hanya dari sudut pandang pribadi melainkan juga medis.
Kini, hampir 200 tahun berlalu, para peneliti mengambil langkah untuk menghormati sang komponis karya musik bertajuk "Symphony No. 5".
Dikutip dari CNN (23/3/2023), mereka untuk pertama kalinya mencoba menganalisis dan mengurutkan genom sang komposer melalui rambut yang telah diawetkan.
Hasil analisis kemudian diterbitkan dalam Jurnal Current Biology pada 22 Maret 2023 lalu.
Penulis sekaligus professor di Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology Jerman, Johannes Krause mengatakan, sang komposer mengalami gangguan pendengaran progresif sejak pertengahan hingga akhir usia 20 tahunan.
Gangguan pendengaran itu mengantarkannya pada kondisi tuli secara fungsional di tahun 1818.
Selain gangguan pendengaran, komponis klasik itu juga mengalami keluhan gastrointestinal yang berulang sepanjang hidup, serta penyakit hati kronis.
Pada 1802, Beethoven sempat menulis surat kepada saudaranya untuk meminta agar dokternya, Johann Adam Schmidt, menyelidiki dan menginformasikan penyakit yang dia derita selepas ia meninggal.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.