Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Ahmad M Ramli
Guru Besar Cyber Law & Regulasi Digital UNPAD

Guru Besar Cyber Law, Digital Policy-Regulation & Kekayaan Intelektual Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran

Perlindungan Data Pribadi Online bagi Anak dan Penyandang Disabilitas

Kompas.com - 14/03/2023, 09:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PRESIDEN Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mendapat aplaus dan standing ovation saat mengulangi dukungannya untuk perlindungan data pribadi, khususnya terhadap anak, dalam pidato kenegaraannya. Sebagaimana dilaporkan The Washington Post pada 8 Februari 2023, Biden menyerukan untuk memperluas perlindungan online bagi anak-anak.

Dalam pidatonya itu, Biden menekankan dua hal. Pertama, pentingnya undang-undang agar platform digital raksasa berhenti mengumpulkan data pribadi anak-anak dan remaja secara online, melarang iklan menarget anak-anak, dan memberlakukan batasan yang lebih ketat pada data pribadi yang dikumpulkan korporasi.

Kedua, Biden mengatakan sudah waktunya mengakhiri eksperimen nasional yang mereka lakukan pada anak-anak demi mendapat keuntungan.

Baca juga: UU Pelindungan Data Pribadi dan Peran Strategis Data sebagai New Oil

AS tampaknya ingin meniru Inggris yang lebih dulu mengatur keharuskan korporasi memprioritaskan kepentingan terbaik bagi anak-anak dan remaja saat merancang layanan digital baru.

FBI dan Perlindungan Data Anak

Biro Investigasi Federal atau Federal Bureau of Investigation (FBI) AS dalam rilis resminya berjudul Parents, Caregivers, and Teachers: Protecting Your Kids, di portal resmi fb.gov menyatakan bahwa internet, terlepas dari segala manfaatnya, juga memberi kemudahan bagi penjahat dan pemangsa untuk menjangkau kaum muda.

FBI sering menemukan kejahatan yang disebut sextortion yang dimulai ketika orang dewasa membina hubungan dengan korban anak-anak secara online. Penjahat kemudian mengatur pertemuan dan melakukan pelecehan atau memaksa anak untuk membuat gambar atau video seksual eksplisit, dengan iming-iming hadiah, atau bahkan ancaman.

FBI membagian sejumlah kiat untuk mencegah kejahatan semacam itu.

Pertama, orang tua melakukan komunikasi terbuka dan berkelanjutan tentang perilaku online yang aman dan sesuai dengan anak. Orang tua mesti belajar tentang tentang situs web, perangkat lunak, gim, dan aplikasi yang digunakan anaknya.

Periksa profil dan postingan media sosial serta gim mereka. Berikan pengertian tentang apa yang pantas untuk dikatakan atau dibagikan (secara online).

Kedua, jelaskan kepada anak-anak bahwa setelah gambar atau komentar mereka posting secara online, konten tersebut dapat dibagikan lagi oleh orang lain kepada siapa pun. Hal yang paling penting juga adalah bahwa konten itu tidak pernah benar-benar hilang.

Ketiga, pastikan anak-anak menggunakan pengaturan privasi untuk membatasi akses ke profil online mereka. Beri tahu anak-anak agar sangat berhati-hati saat berkomunikasi dengan siapa pun secara daring, dengan orang yang tidak mereka kenal di kehidupan nyata.

Keempat, FBI menyarankan agar mendorong anak-anak untuk memilih nama layar yang sesuai, dan membuat kata sandi yang kuat. Buat aturan dengan anak-anak, bahwa mereka dilarang mengatur pertemuan dengan seseorang yang mereka temui secara online tanpa sepengetahuan dan pengawasan orang tua.

Kelima, FBI menyarankan orang tua untuk menekankan dan memberikan pengertian kepada anak-anak bahwa membuat ancaman apapun secara online, meskipun menurut mereka itu lelucon, adalah kejahatan.

Segera laporkan setiap kontak yang tidak pantas antara orang dewasa dan anak Anda ke penegak hukum.

UU PDP Indonesia

Kejahatan terhadap anak-anak dan mereka yang memiliki keterbatasan, seperti penyandang disabilitas, kerap dimulai dari akses terhadap data pribadi yang bersangkutan. Karena itu melindungi data pribadi adalah suatu keniscayaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com