Jika terus dibiarkan, kelompok semu ini akan berubah menjadi kelompok konkret atau kelompok konflik.
Menurutnya, adanya kelompok konflik ini berpotensi menimbulkan konflik realistis dan nonrealistis di masa depan.
"Konflik realistis adalah konflik yang terjadi secara langsung antara WNI dengan WNA, sedangkan konflik nonrealistis adalah konflik yang terjadi antara sesama WNI, jika ditemui ada WNI yang turut bekerja bersama WNA," ujarnya.
Baca juga: Hammer dan Deretan Merek Lokal yang Dikira Produk Asing, Apa Saja?
Untuk itu, Wahyu meminta ketegasan pemerintah agar turis asing lebih menghormati nilai, norma, dan budaya setempat.
Ia menilai, perlu adanya sanksi tegas bagi mereka yang melakukan aktivitas ekonomi ilegal.
Tak hanya itu, pemerintah sebaikya membuka saluran pelaporan yang jelas bagi warga lokal terkait aktivitas turis asing yang meresahkan.
"Terakhir, perlunya dibentuk Satgas yang secara khusus mengurus persoalan WNA," tutupnya.
Baca juga: Viral, Video Sebut Tentara China Masuk Indonesia, Ini Penjelasan Lion Air dan Polisi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.