Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Kritikan soal Aturan Sekolah Masuk Pukul 5 Pagi di NTT

Kompas.com - 01/03/2023, 20:15 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial belakangan diramaikan dengan beberapa unggahan video berisi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) masuk sekolah saat suasana masih gelap gulita.

Hal ini berkaitan dengan kebijakan masuk sekolah pukul 5 pagi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat sebelumnya meminta siswa SMA dan SMK di Kupang masuk pukul 5 pagi agar siswa bisa bangun lebih pagi, sehingga bisa membangun etos kerja.

Kebijakan ini pun menuai kritikan dari berbagai pihak.

Baca juga: Aturan Masuk Sekolah Pukul 5 Pagi untuk SMA di NTT, Pengamat Pendidikan: Bertentangan dengan Riset

Tidak sesuai akar persoalan

Pengamat pendidikan Doni Koesoema mengatakan, kebijakan masuk sekolah pukul 5 pagi disebut tidak menyelesaikan akar persoalan pendidikan di NTT.

Menurut pandangannya, persoalan pendidikan di wilayah tersebut lebih pada kualitas guru serta sarana dan prasarana pembelajaran.

"Pendidikan di NTT tertinggal itu ya kualitas guru dan sarana prasarana membuat pengalaman belajar menjadi tidak sesuai dengan harapan," kata Doni, Selasa (28/2/2023).

"Berarti harusnya solusi di situ, bukan tiba-tiba minta masuk sekolah jam 05.00 pagi," sambungnya.

Ia menjelaskan, kebijakan pendidikan harus dilakukan berdasarkan kajian dan riset yang baik, serta dialog dengan pemangku kepentingan.

Eksekusi kebijakan juga harus melibatkan partisipasi publik, seperti pemerintah daerah, sekolah, pengelola, orangtua, bahkan siswa yang terkena dampak.

Baca juga: Aturan Masuk Sekolah Pukul 05.00 Pagi di NTT, Psikolog: Bisa Berdampak pada Fisik dan Mental


 

Tidak ramah anak

Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriawan Salim menilai, kebijakan ini sangat tidak ramah anak dan rawan kriminalitas.

Menurutnya, banyak sekolah di NTT berlokasi jauh dari rumah siswa dan guru.

"Kebijakan tersebut sangat tidak ramah anak, orangtua, dan guru. Kalau masuk pukul 5 pagi, pasti bangunnya pukul 04.00," kata Satria.

"Bahkan bisa saja pukul 03.00 pagi jika jarak antara sekolah, rumah jauh, bahkan masih banyak siswa yang berjalan kaki menuju sekolah yang jauh. Tak mungkin guru-guru datang pukul 5 melainkan lebih pagi lagi," sambungnya.

Berdasarkan laporan jaringan P2G NTT, kondisi pukul 05.00 WITA di daerah tersebut masih sepi aktivitas, sehingga berpotensi mengancam keamanan siswa.

Baca juga: Lima Kesalahan Fatal Kebijakan Gubernur NTT Masuk Sekolah Jam 5 Pagi

Menambah pengeluaran orangtua

Satria menuturkan, kebijakan ini juga berpotensi meningkatkan pengeluaran orangtua.

Pasalnya, siswa yang rumahnya jauh dari sekolah dan belum adanya kendaraan umum memaksa mereka menyewa kos di dekat sekolah.

"Atau mereka terpaksa beli kendaraan bermotor. Pengeluaran biaya sekolah membengkak naik," ujarnya.

Kondisi serupa juga akan dialami oleh guru. Padahal, gaji guru honorer saat ini masih sangat rendah.

Baca juga: Sekolah di NTT Masuk Jam 5 Pagi, DPRD: Kebijakan Abnormal, Tak Masuk Akal

Penurunan kualitas siswa

Sementara itu, dokter sekaligus praktisi kesehatan tidur dan konsultan utama Snoring & Sleep Disorder Clinic RS Mitra Kemayoran Andreas Prasadja mengatakan, siswa SMA di NTT yang harus masuk pukul 05.00 akan berdampak pada penurunan kualitas siswa.

Dengan jam masuk yang begitu pagi, ia menyebut jam tidur anak akan semakin berkurang.

Padahal, tidur yang cukup adalah faktor yang dapat menjamin kualitas tubuh manusia, baik dari sisi kesehatan, kecerdasan, daya ingat, maupun kreativitas.

Ketika kurang tidur, maka akan ada beberapa risiko kesehatan, seperti turunnya daya tahan tubuh sehingga menimbulkan risiko berbagai penyakit, seperti jantung, kanker, serta penurunan performa siswa.

Ia menjelaskan, jam tidur remaja dan dewasa muda secara biologis adalah pukul 23.00 ke atas, sehingga otak sebenarnya baru aktif sekitar 09.30-10.00 pagi.

Sumber: (Kompas.com/Sandra Desi Caesaria/Nur Rohmi Aida | Editor: Dian Ihsan/Sari Hardiyanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

Tren
Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com