Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perjuangan Irawati Puteri, Pernah Jadi SPG Nugget, Kini Diterima Kuliah di Stanford University

Kompas.com - 01/03/2023, 15:20 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Hasil tidak akan mengkhianati usaha, begitulah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan jalan panjang perjuangan Irawati Puteri.

Pada 25 Februari, Ira menerima pesan surel yang menyatakan bahwa ia lolos dan diterima di salah satu kampus terbaik di dunia, Stanford University.

"Ketika dapat email pengumuman itu udh mikir 'yaudah lah', ternyata pas aku buka, kok dia minta respons terhadap tawaran. Pas aku buka pengumumannya, kaya bengong banget," kata Ira menceritakan detik-detik pengumuman itu kepada Kompas.com, Rabu (1/3/2023).

Kisah alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini pun viral di media sosial Twitter, dengan jumlah tayangan mencapai 2,3 juta kali.

Namun, kisah sukses Ira tak datang begitu saja. Ada perjuangan panjang yang harus dilaluinya hingga mencapai titik sejauh ini.

Baca juga: Kisah Andhika Sudarman, Mahasiswa Indonesia Pertama yang Pidato di Wisuda Harvard Law School

Mencari uang sejak usia 15 tahun

Berasal dari keluarga kurang mampu, Ira tidak pernah putus asa dalam menggapai cita-citanya.

"Papa dan mamaku pendidikannya kurang baik, jadi kariernya mereka juga sulit. Untuk kerja bersama orang itu sangat tidak dihargai," jelas dia.

Dengan kondisi tersebut, ia memutuskan untuk mulai mencari uang di usia 15 tahun. Saat itu, Ira memilih untuk membuka les privat anak-anak.

Sayangnya, uang hasil membuka les privat tidak mampu menutup kebutuhannya, sehingga ia memutuskan untuk mencari pekerjaan sampingan lainnya.

Ira bahkan pernah menjadi sales promotion girl (SPG) salah satu produk nugget di Pekan Raya Jakarta (PRJ).

"Aku kan pendek, tingginya cuma 153 sentimeter, jadi agak sulit kalau jadi SPG kaya motor atau mobil, yaudah jadi SPG nugget. Itu 3 tahun jadi SPG selama SMA," ujarnya.

"Jadi orang kira aku gabut, enggak. Aku ambil kesempatan yang bisa aku ambil. Jadi SPG itu bisa buat pengingat, betapa aku berjuang segitunya, kaya aku rela bekerja apa aja," sambungnya.

Bahkan, ketika teman seangkatannya sibuk mempersiapkan ujian masuk perguruan tinggi, Ira masih tetap bekerja dan meluangkan waktu untuk belajar di konter nugget.

Baca juga: Kisah Nuri dan Haris, Mereka yang Berhasil Melewati Badai Bernama Kanker

Kuliah di UI

Kerja kerasnya pun mulai membuahkan hasil. Ira melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) pada 2015.

Selain mengajar les privat, ia juga beberapa kali menerima beasiswa semasa kuliah.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com