"Jadi itu nutup banget buat hidup selama kuliah. Aku juga masih tetep ngajar sampai detik ini," jelas dia.
Tak hanya itu, Ira juga kerap mengikuti kompetisi debat. Selain untuk menambah catatan di curriculum vitae, hadiah kompetisi juga digunakannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ketika berada di semester 7, Ira bahkan sudah menerima tawaran kerja full time di salah satu kantor hukum ternama Jakarta.
"Itu rejeki banget menurutku, jatuhnya 1,5 tahun sebelum lulus udah kerja. Jadi pas lulus (kuliah) karierku udah lumayan," kata dia.
Selepas lulus, ia melanjutkan pekerjaannya di bidang lawyering hingga tiga tahun, sebelum akhirnya bekerja di dunia pendidikan.
Baca juga: Kisah Callista Aldenia Buat Baju untuk Billie Eilish hingga Kebanjiran Orderan
Perjalanan untuk mendaftar di Stanford University dimulai pada Januari 2022.
Saat itu, ia mulai banyak berdiskusi dengan sejumlah orang terkait dengan kampus tujuannya dan karier setelahnya.
Pada Juli 2022, Ira dinyatakan lolos sebagai penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), tetapi belum mendaftar di kampus tujuan studi.
"Jadi aku siapin S-2 barengan dengan siapin LPDP. Kalau misalnya aku sembarangan apply S-2 tapi belum dapet funding-nya, itu jadi berisiko banget buat aku, nanti kalau tidak bisa bayar bagaimana," paparnya.
Ketika pendaftaran Stanford University mulai dibuka pada Oktober 2022, ia kemudian mempersiapkan dengan matang segala persyaratan yang diminta, seperti personal statement, proposal riset, contoh karya tulis, dan rekomendasi.
Salah satu rekomendasi Ira bahkan berasal dari Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim.
"Minta rekomendasi salah satunya dari Mas Menteri. karena aku kerja dengan inisiatif beliau di GovTech Edu Indonesia," ujarnya.
Persiapannya itu memakan waktu hingga berbulan-bulan dan mendaftar pada Januari 2023 untuk program International Education Policy Analysis (IEPA).
Saat mendaftar, Ira mengaku tak berharap banyak akan lolos, karena tingkat persaingan yang sangat ketat.
"Di satu angkatan program yang aku daftar, itu Internastional Education Policy Anlysis dan International Comparative Education cuma terima 20 orang satu angkatan dari seluruh dunia," jelasnya.