Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Utas Warganet Berhasil Turunkan Berat Badan meski Tetap Makan di Warteg, Apa Rahasianya?

Kompas.com - 22/02/2023, 18:55 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

"Berbagai macam diet aku udah coba. Minum pil pelangsing yang bikin kaya orang sekarat juga sudah pernah," ungkapnya.

Bia mengaku pernah mengonsultasikan keinginannya untuk menurunkan berat badan kepada dokter.

"(Saat) konsultasi dokter juga disaraninnya cuma defisit kalori aja sama setop makan malam. Jadi ya sama aja kayak nyuruh defkal dan intermitten fasting," tutur Bia.

Baca juga: Kebiasaan Latihan Otot untuk Menurunkan Berat Badan Usia 40 Tahun ke Atas

Diimbangi dengan olahraga

Selain melakukan puasa intermiten, Bia juga mengimbangi program penurunan berat badannya dengan berolahraga.

Bia mengaku berolahraga sebanyak 4 kali dalam seminggu.

"Biasanya aku body combat dan weightlift tipis-tipis karena kaki aku masih cedera. Jadi enggak bisa terlalu fokus weightlift," kata dia.

Kebiasaannya berolahraga dan puasa intermiten ini sudah dilakukan selama 7 bulan sejak 2022 lalu.

Bia menyadari bahwa program menurunkan berat badan perlu dijadikan gaya hidup.

Oleh sebab itu, Bia memilih untuk menerapkan program penurunan berat badan yang tidak menyiksa tubuhnya.

"Cara aku konsisten diet ya cari cara diet yang nyaman dan enggak nyiksa. Karena diet itu should be a sustained lifestyle alias jangka panjang, enggak cuma seminggu dua minggu," terang dia.

Baca juga: Kebiasaan Diet yang Bisa Menurunkan Berat Badan hingga 5 Kg

Puasa intermiten bisa turunkan berat badan

Dokter spesialis gizi klinik dari Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) Siloam Hospital Jakarta Selatan, Inge Permadhi mengatakan bahwa puasa intermiten bisa digunakan sebagai salah satu cara untuk menurunkan berat badan.

"Menurut saya sih cara diet untuk menurunkan obesitas, salah satunya adalah dengan intermitten fasting itu," kata Inge, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (22/2/2023).

Inge menjelaskan bahwa puasa intermiten artinya mengurangi jumlah waktu untuk makan.

Sebagai contoh, yang umumnya makan tiga kali sehari, diubah menjadi 2 kali sehari.

"Misalnya dia terakhir makan jam 6 sore, nanti keesokan harinya dia baru makan jam 10 atau jam 12 siang," ucap Inge.

Baca juga: Kebiasaan di Pagi Hari yang Bisa Menurunkan Berat Badan dengan Cepat

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com