Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Ajak Masyarakat Panen Air Hujan, Apa Tujuannya?

Kompas.com - 22/02/2023, 18:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengajak masyarakat melakukan panen air hujan.

Ajakan itu disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati sebagaimana dikutip dari laman bmkg.go.id, Rabu (15/2/2023).

Lantas, apa tujuan BMKG mengajak masyarakat memanen air hujan?

Baca juga: Ramai soal Setiap Malam Selalu Hujan Disertai Angin Kencang, Apa Penyebabnya?

Tujuan memanen air hujan

Dwikorita mengajak masyarakat melakukan panen air hujan sebagai langkah mitigasi musim kemarau.

BMKG memprediksi, musim kemarau pada 2023 akan lebih kering jika dibandingkan dengan periode tiga tahun terakhir, yakni 2020-2022.

"Mumpung saat ini hujan masih turun, maka kami mengimbau kepada seluruh masyarakat dan pemerintah daerah untuk melakukan aksi panen hujan dengan cara menampungnya menggunakan tandon air atau bak penampung," kata dia.

Baca juga: Apa Penyebab Hujan Masih Turun di Sejumlah Daerah? Ini Penjelasan BMKG


Saat kemarau datang, lanjut Dwikorita, air tersebut nantinya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Terlebih, di daerah-daerah yang rawan kekeringan seperti Provinsi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dwikorita menyebut, dalam beberapa waktu ke depan, curah hujan dengan intensitas rendah diprediksi dapat terjadi di beberapa wilayah Indonesia.

Baca juga: Mengenal Ombrophobia, Munculnya Rasa Takut Saat Hujan Turun

Penyebab musim kemarau 2023 jauh lebih kering

Ilustrasi hujan, atap rumah terpapar hujan.SHUTTERSTOCK/AUTSAWIN UTTISIN Ilustrasi hujan, atap rumah terpapar hujan.

Adapun penyebab musim kemarau pada 2023 akan lebih kering dibandingkan 3 tahun terakhir lantaran kondisi La Nina yang juga terus melemah.

Kondisi La Nina diprediksi akan terus melemah dan beralih menuju kondisi netral pada Februari-Maret 2023.

Hal itu diungkapkan oleh Plt. Deputi Bidang Klimatologi BMKG Dodo Gunawan.

Lebih Lanjut, Dodo merinci daerah yang diprediksikan mendapatkan potensi curah hujan bulanan dengan kategori rendah.

Baca juga: Masih Musim Hujan, tapi Kenapa Cuaca Begitu Panas? Ini Penjelasan BMKG

Kondisi itu berpeluang besar terjadi di:

  • Maret: di bagian tengah Sulawesi Tengah
  • April: sebagian NTB, sebagian NTT, dan bagian tengah Sulawesi Tengah
  • Mei: bagian selatan Sumatera Selatan, pesisir utara Banten, DKI Jakarta, pesisir utara Jawa Barat, bagian timur Jawa Tengah, sebagian besar Jawa Timur, sebagian Bali, sebagian NTB, dan sebagian NTT
  • Juni: sebagian Aceh, sebagian Sumatera Utara, sebagian Jambi, sebagian Sumatera Selatan, sebagian Lampung, sebagian Banten, DKI Jakarta, sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, sebagian Kalimantan Selatan, sebagian Sulawesi Selatan, dan sebagian Papua bagian selatan
  • Juli-Agustus: sebagian Aceh, sebagian Sumatera Utara, sebagian Jambi, sebagian Sumatera Selatan, sebagian Lampung, sebagian Banten, DKI Jakarta, sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, sebagian Kalimantan Selatan, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian Gorontalo, sebagian Sulawesi Utara dan sebagian Papua.

Baca juga: Kenapa Hujan Ada yang Turun Sangat Deras dan Ada yang Tidak?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com