Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Modus Loker Paruh Waktu Shopee via WhatsApp, Pakar: Jangan Mudah Tergiur

Kompas.com - 22/02/2023, 11:29 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

"Shopee tidak pernah meminta biaya apa pun ke pelamar kerja," pungkasnya.

Baca juga: Ramai soal Penipuan Berkedok Undangan Nikah, Pakar: Saldo Bisa Terkuras Habis

Jangan mudah tergiur

Di sisi lain, pakar keamanan siber Alfons Tanujaya mengatakan, pelaku penipuan melalui WhatsApp ini adalah kelompok yang mengiming-imingi korban dengan kerja sampingan mudah, tetapi banyak mendapatkan uang.

"Tetapi sebenarnya tujuan utamanya adalah mengumpulkan database korban phishing," jelas Alfons, saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

Phishing sendiri merupakan kejahatan siber yang menargetkan informasi atau data sensitif korban melalui email, unggahan media sosial, atau pesan teks.

Alfons menerangkan, korban yang berminat dengan "tawaran pekerjaan" akan dimintai data sesuai KTP dan dimintai nomor rekening bank.

Baca juga: Waspada Phising, Modus Cara Melihat Siapa Saja yang Intip Profil Facebook

Janji pelaku, uang hasil kerja sampingan akan diberikan dengan cara di-transfer ke nomor rekening bank milik korban.

Dia mencontohkan, korban biasanya akan diberikan penghasilan menggiurkan dari hasil klik palsu yang diklaim menaikkan peringkat atau rating produk di e-commerce.

Setelah mendapatkan sedikit uang, korban akan diminta untuk menyetorkan sejumlah dana dengan berbagai alasan agar bisa memperoleh penghasilan lebih tinggi.

"Aksi mereka cukup rapih, di mana ada tim yang mengumpulkan data melalui WhatsApp dan kalau ada yang menghubungi akan diarahkan ke leader di Telegram," lanjutnya.

Baca juga: Ramai Kasus Penipuan Undangan Pernikahan Online, Kominfo: Belum Mendapatkan Laporan

Selanjutnya, leader atau pemimpin inilah yang akan menjalankan aksi eksploitasi dari data yang diberikan.

Menurut Alfons, bentuk eksploitasi bisa bermacam-macam. Namun pada intinya, pelaku akan mengumpulkan data akurat korban untuk kemudian dijadikan sasaran phishing, telemarketing, dan scam.

Oleh karena itu, pihaknya meminta agar masyarakat tak mudah tergiur dengan lowongan kerja semacam ini.

"Masyarakat jangan mudah tergiur oleh iming-iming mendapatkan uang mudah dan jangan mudah memberikan data sensitif," tandasnya.

Baca juga: Bahaya Penipuan Berkedok Undangan Pernikahan dan Cara Mengantisipasinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Ini Kata Jokowi dan Kejagung soal Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus

Ini Kata Jokowi dan Kejagung soal Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus

Tren
Israel Serang Rafah, Erdogan Sumpahi Netanyahu Bernasib seperti Hitler

Israel Serang Rafah, Erdogan Sumpahi Netanyahu Bernasib seperti Hitler

Tren
Pekerja Sudah Punya Rumah atau Ambil KPR, Masih Kena Potongan Tapera?

Pekerja Sudah Punya Rumah atau Ambil KPR, Masih Kena Potongan Tapera?

Tren
Bayi Tertabrak Fortuner di Sidoarjo, Apakah Orangtua Berpeluang Dipidana?

Bayi Tertabrak Fortuner di Sidoarjo, Apakah Orangtua Berpeluang Dipidana?

Tren
IKD Jadi Kunci Akses 9 Layanan Publik per Oktober, Bagaimana Nasib yang Belum Aktivasi?

IKD Jadi Kunci Akses 9 Layanan Publik per Oktober, Bagaimana Nasib yang Belum Aktivasi?

Tren
Bisakah Perjanjian Pranikah Atur Perselingkuhan Tanpa Pisah Harta?

Bisakah Perjanjian Pranikah Atur Perselingkuhan Tanpa Pisah Harta?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 30-31 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 30-31 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ini yang Terjadi jika Tidak Memadankan NIK dan NPWP | La Nina Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

[POPULER TREN] Ini yang Terjadi jika Tidak Memadankan NIK dan NPWP | La Nina Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draf Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draf Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta Setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta Setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com