Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Kasus Penipuan Undangan Pernikahan Online, Kominfo: Belum Mendapatkan Laporan

Kompas.com - 02/02/2023, 08:05 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus penipuan online akhir-akhir ini marak terjadi di kalangan masyarakat.

Terbaru, masyarakat dihebohkan dengan kasus penipuan melalui tautan atau dokumen undangan pernikahan yang dibagikan melalui aplikasi pesan instan (WhatsApp).

Dikutip dari Kompas.com (28/1/2023), penipuan ini dilakukan oleh sebuah nomor asing yang membagikan tautan, dokumen, atau aplikasi APK (Android Package Kit) bertuliskan Surat Undangan Pernikahan Digital melalui WA.

Pelaku kemudian menyuruh korban untuk membuka tautan undangan pernikahan tersebut.

Namun, saat dibuka, sebuah aplikasi akan terinstal dan mencuri data rekening milik orang yang mengakses tautan tersebut.

Tidak hanya link undangan pernikahan digital, penipuan online ini juga dilakukan dengan kedok memberikan hadiah dari admin situs penjualan Shopee dan tagihan biaya BPJS.

Baca juga: Bahaya Penipuan Berkedok Undangan Pernikahan dan Cara Mengantisipasinya

Lalu, bagaimana tanggapan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) atas kasus penipuan online yang marak terjadi di Indonesia saat ini?


Baca juga: Ramai soal Penipuan Berkedok Undangan Digital, Bagaimana Cara Membedakan Undangan Asli dan Palsu?

Tanggapan Kominfo

Saat dikonfirmasi, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, pihaknya baru bisa melakukan penyelidikan atas kasus penipuan online melalui pesan WA tersebut hanya jika ada laporan yang masuk dari korban.

"Saat ini, Kominfo belum mendapatkan laporan dari korban penipuan online," ungkapnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (31/1/2023).

Setelah ada laporan dari korban, pihaknya baru dapat melakukan penyelidikan terhadap pelaku penipuan online, termasuk pelacakan nomor telepon penipu.

Ia menambahkan, proses penyelidikan ini akan dilakukan oleh Unit Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di bawah Kominfo yang bekerja sama dengan Kepolisian RI.

Baca juga: 4 Modus Penipuan Lewat WhatsApp, Apa Saja?

Ilustrasi penipuan. Dok. Kredivo Ilustrasi penipuan.

Terkait kasus penipuan online yang belakangan ini terjadi melalui pesan WA dari pemilik nomor telepon yang tidak dikenal, pihaknya mengaku tidak dapat melakukan tindakan apa pun kepada pelaku.

Semuel menjelaskan, pihaknya tidak bisa melakukan pemblokiran kepada nomor telepon pelaku penipuan.

Menurut Semuel, satu-satunya cara untuk mencegah terkena penipuan online adalah dengan pemblokiran manual yang dilakukan penerima pesan tersebut.

"Hanya bisa satu cara, kita blok di HP kita," katanya lagi.

Baca juga: Hacker asal Sleman Raup Rp 31,5 Miliar dengan Meretas Perusahaan di AS

Halaman:

Terkini Lainnya

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Tren
Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Tren
Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Tren
Kucing Calico dan Tortie Kebanyakan Betina, Ini Alasannya

Kucing Calico dan Tortie Kebanyakan Betina, Ini Alasannya

Tren
10 Mei 'Hari Kejepit', Apakah Libur Cuti Bersama?

10 Mei "Hari Kejepit", Apakah Libur Cuti Bersama?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com