Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Ledakan di Blitar: Kronologi, Penyebab, dan Jumlah Korban

Kompas.com - 20/02/2023, 14:15 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Warga Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur dikejutkan dengan ledakan besar pada Minggu malam (19/2/2023) pukul 22.30 WIB. 

Sebanyak 25 rumah rusak dan 4 orang dilaporkan tewas dalam kejadian tersebut. Ledakkan diduga berasal dari bahan pembuat petasan dari rumah warga bernama Darman. 

Dalam video yang diunggah oleh akun ini di Twitter, ledakan terlihat dari jarak yang jauh dan muncul nyala api dalam hitungan detik.

"Dentuman keras di blitar kabupaten, asal dari sadeng, ada warga yang nimbun obat petasan buat lebaran depan, rumah bpk dharmo. Kurleb 22 rumah roboh," tulis akun tersebut.

Berikut kronologi, penyebab, beserta jumlah korban ledakan di Blitar yang meluluhlantakan rumah Darman.

Baca juga: Ledakan Maut di Blitar, Berikut Identitas Korban Tewas dan Luka

1. Sebanyak 25 rumah rusak

Dilansir dari Kompas TV, lokasi ledakan berada di Dusun Sadeng, Desa Karangbedo, Kecamatan Ponggok, Kabuparen Blitar.

Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono menyampaikan, Darman yang tinggal di rumah tersebut menjadi korban jiwa.

Tak hanya itu, peristiwa itu juga menyebabkan 25 rumah di sekitar lokasi ledakan mengalami kerusakan.

Argowiyono menjelaskan bahwa kerusakan di sekitar rumah Darman berkisar dari ringan hingga parah.

"Di lokasi juga tercium bau belerang menyengat, tapi pastinya kami menunggu tim Labfor dan Jibom Polda," ujarnya.

Baca juga: Fakta Perusakan Puluhan Makam di Blitar, Pelaku Tulis Surat Peringatan, Ditandatangani Munkar dan Nakir

 

Petugas INAFIS kepolisian memungut serpihan tubuh korban ledakan di Blitar, Senin (20/2/2023)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Petugas INAFIS kepolisian memungut serpihan tubuh korban ledakan di Blitar, Senin (20/2/2023)

2. Penyebab ledakan di Blitar

Ledakan di rumah Darman kemungkinan disebabkan oleh bahan peledak petasan atau mercon. 

Dugaan tersebut didasarkan pada keterangan warga yang mengaku mengetahui pemilik rumah biasa memproduksi mercon sebelum bulan Ramadan.

Argowiyono mengatakan, pihaknya telah melakukan sterilisasi sejauh 100 meter dari lokasi ledakan.

Polres Blitar Kota juga membangun posko bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait lainnya.

3. Polisi melakukan penyisiran di lokasi

Dilansir dari Harian Kompas, Polres Blitar Kota juga melakukan penyisiran di lokasi ledakan untuk menelusuri sisa-sisa bahan berbahaya.

Pembersihan puing dan olah tempat kejadian perkara (TKP), lanjut Argowiyono, bakal dilakukan setelah penyisiran oleh tim Jibom selesai.

"Kami masih melakukan penyisiran, sudah ditemukan empat potongan tubuh yang semuanya diketahui sebagai keluarga atau ponakan," jelasnya.

"Saat ini sedang diidentifikasi di rumah sakit," imbuh Argowiyono.

Ia mengatakan, kemungkinan bahan peledak yang menjadi pemicu ledakan berjumlah cukup banyak. Polres Blitar Kota juga menduga ledakan terjadi di satu titik menurut kesimpulan sementara.

Baca juga: Sidang Perdana Praperadilan Mantan Wali Kota Blitar Berlangsung Singkat

4. Jumlah korban tewas ledakan di Blitar 4 orang

Berdasar data terakhir yang diperoleh Kompas TV pada Senin (20/2/2023) siang, ledakan di rumah Darman menyebabkan empat orang tewas.

Berikut daftar korban tewas terkait kejadian ledakan di Blitar: 

  • Darman (65) tahun
  • Aripin (anak Darman)
  • Widodo (anak Darman)
  • Wawa (saudara Darman) 

Polisi menjelaskan, korban tewas dalam kejadian tersebut adalah Darman sebagai pemilik rumah, juga dua anaknya yakni Aripin dan Widodo.

Sementara Wawa adalah saudara Darman yang pada saat kejadian sedang berkunjung juga menjadi korban. 

"Korban ledakan teridentifikasi meninggal dunia adalah pemilik rumah. Sementara tiga orang masih tertimbun di reruntuhan. Kemungkinan meninggal karena ditemukan potongan tubuh," ujar Argowiyono.

Baca juga: Ledakan Hebat Terjadi di Ponggok Blitar, 4 Tewas dan 25 Rumah Rusak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com