Hal ini dikarenakan kondisi daging ayamnya yang tidak begitu fresh (karena terdapat lebam) bisa membuatnya lebih cepat basi dibandingkan dengan daging ayam yang fresh tanpa luka dan lebam.
"Daging ayam seperti pada gambar ada kemungkinan akan mengalami kerusakan fisik dan biologis lebih cepat dibanding dengan ayam yang segar tanpa luka lebam. Sehingga daging itu bisa menjadi tidak layak makan," katanya.
Namun, jika dirasa daging ayam sudah menunjukan tanda-tanda seperti berbau, Ali menyarankan untuk tidak dikonsumsi.
Baca juga: Berapa Lama Masa Simpan Telur Ayam?
Sedangkan untuk daging ayam yang sudah tidak layak konsumsi atau yang sudah terkontaminasi bakteri, Ali menyampaikan bahwa ada ciri-ciri yang bisa dikenali.
Ciri-ciri daging yang terkontaminasi bakteri sehingga membuatnya tidak layak makan bisa dirasakan dari adanya bau busuk.
Cobalah untuk mencium baunya terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mengolahnya.
Selain itu, bisa juga dilihat dari tekstur dagingnya yang berlendir dan warna dagingnya yang pucat.
Baca juga: Suka Makan Ayam Geprek? Ini Asal-usul dan Bedanya dengan Ayam Penyet
Untuk itu, sebaiknya Anda mengecek terlebih dahulu tanda-tanda tersebut sebelum memutuskan untuk mengolahya.
Lebih lanjut, Ali juga mengatakan, jika seseorang tetap mengolah dan mengonsumsi ayam yang sudah menunjukkan indikasi sebagai ayam yang tidak layak makan, maka dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti mual, diare, hingga keracunan.
"Jika tetap dikonsumsi, maka seseorang bisa terkena bacteri coli yang mengakibatkannya terkena diare ringan hingga berat," tambahnya.
Baca juga: Selain Mangkuk Ayam Jago, Ini Sederet Ikon yang Pernah Tampil di Google Doodle