Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nuri dan Haris, Mereka yang Berhasil Melewati Badai Bernama Kanker

Kompas.com - 04/02/2023, 08:15 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penderitaan panjang dialami pejuang kanker dan keluarganya. Semangat dan keyakinan untuk sembuh menjadi modal utama bertahan hidup dan lepas dari kanker.

Adalah Syamsinar, salah seorang ibu di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah yang mendampingi putrinya, Nuriana, menjalani pengobatan kanker otak.

Bermula lima tahun lalu, saat berumur 6 tahun, Nuri tiba-tiba terjatuh di kamar mandi.

Syamsinar menyampaikan, CT scan kala itu menunjukkan bahwa sang putri terkena hidrosefalus, juga tumor otak.

"Waktu itu Nuri koma tidak sadarkan diri. Kata dokternya gimana pun caranya harus dirujuk ke Semarang karena dokter nggak berani menjamin," cerita dia kepada Kompas.com, Jumat (3/2/2023).

Kala itu, dokter tak berani merujuk Nuri ke Rumah Sakit di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, lantaran harus menempuh perjalanan darat selama berjam-jam. Akhirnya dokter pun merujuk ke Semarang agar lebih cepat karena bisa ditempuh lewat perjalanan udara. 

Setibanya mereka di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang, Jawa Tengah, Nuri pun menjalani operasi hidrosefalus. 

Selang satu minggu kemudian, Nuri kembali menjalani operasi untuk mengangkat sel kanker yang mendiami otaknya.

Bersama dengan Syamsinar yang setia menemani, terhitung satu bulan penuh Nuri mendiami salah satu ranjang rumah sakit.

"Waktu itu cuma saya sendiri yang menemani, posisi jauh juga, terkendala biaya juga, jadi saya sendiri yang menemani. Ayahnya bekerja di sini. Kalau keluarga aslinya dari Aceh, kami di sini posisinya merantau," kenang Syamsinar.

Baca juga: 35 Link Twibbon Hari Kanker Sedunia 2023

Semangat dan tekad hidup Nuri jadi penguat

Nuriana, akrab disapa Nuri (11), salah satu penyintas kanker otak asal Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Didiagnosis saat berumur 6 tahun, kini Nuri kembali sehat dan berhasil melawan kanker.Dok. Pribadi Nuriana, akrab disapa Nuri (11), salah satu penyintas kanker otak asal Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Didiagnosis saat berumur 6 tahun, kini Nuri kembali sehat dan berhasil melawan kanker.

Kelegaan lantaran sang anak kembali sehat usai operasi, tak berlangsung lama. Jantung Syamsinar kembali bertalu saat sakit yang mendera Nuri tiba-tiba kambuh.

Syamsinar dan Nuri pun kembali terbang ke Semarang untuk menjalani pengobatan. Tak kembali dibuka, dokter kala itu memilih memasang sebuah alat di bagian kepala putrinya.

"Dipasanglah alat seperti karet agak menonjol di kepalanya, biar nggak usah operasi bolak-balik. "(Sampai sekarang) masih, alatnya masih dipakai di kepalanya, cuma alhamdulillah nggak ada ngeluh-ngeluh sakit lagi," imbuh dia.

Dengan suara bergetar, Syamsinar menceritakan bahwa hatinya hancur melihat sang putri harus melewati penyakit dan pengobatan yang menyakitkan.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com