Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Kenali Gejala dan Penyebab Keracunan Makanan

Kompas.com - 26/01/2023, 07:01 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Keracunan makanan secara umum merupakan suatu penyakit yang didapat seseorang dari makanan atau minuman yang dikonsumsi.

Penyebabnya bisa berupa bakteri, kuman, atau hal-hal berbahaya lainnya yang terkandung di dalam makanan atau minuman tersebut.

Gejala keracunan makanan biasanya dimulai dalam beberapa jam atau beberapa hari setelah mengonsumsi makanan.

Kebanyakan orang memiliki penyakit ringan dan sembuh tanpa pengobatan. Namun, ada beberapa kasus di mana keracunan makanan berdampak parah hingga komplikasi.

Baca juga: 5 Tips Dapur untuk Mencegah Keracunan Makanan

Gejala keracunan makanan

Gejala keracunan makanan seringkali termasuk sakit perut, diare, dan muntah. Semuanya tergantung pada bakteri atau hal berbahaya yang terkandung dalam makanan.

Dilansir dari laman Mayoclinic, berikut sejumlah gejala umum seseorang terkena keracunan makanan:

  • Sakit perut, beberapa disertai kram
  • Muntah
  • Diare, beberapa kasus bisa berupa diare dengan tinja berdarah
  • Demam
  • Sakit kepala.

Baca juga: Sering Disepelekan, Berikut Jenis Makanan yang Bisa Memicu Keracunan

Dalam beberapa kasus, keracunan makanan bisa memengaruhi sistem saraf dan dapat menyebabkan penyakit parah. Gejalanya bisa termasuk hal berikut:

  • Penglihatan kabur atau ganda
  • Hilangnya gerakan di anggota tubuh tertentu
  • Masalah ketika menelan
  • Kesemutan atau mati rasa pada kulit
  • Kelemahan
  • Terjadi perubahan pada suara

Penyebab umum keracunan makanan

Ilustrasi sakit perut keracunan makananShutterstock/metamorworks Ilustrasi sakit perut keracunan makanan

Banyak kuman atau bakteri berbahaya, yang disebut kontaminan, di dalam makanan yang dapat menyebabkan keracunan pada orang yang mengonsumsinya.

Makanan dapat terkontaminasi oleh salah satu dari beberapa faktor seperti bakteri, virus, maupun parasit yang dapat hidup di usus.

Dilansir dari laman NHS Inform, penyebab keracunan makanan umumnya terjadi karena hal-hal berikut:

  • Mengonsumsi makanan yang tidak dimasak sampai matang (terutama daging)
  • Mengonsumsi makanan yang tidak disimpan dengan baik
  • Menyimpan makanan yang dimasak untuk waktu yang lama tanpa didinginkan
  • Mengonsumsi makanan yang pernah disentuh oleh orang yang sakit atau pernah kontak langsung dengan orang yang sedang diare dan muntah-muntah
  • Kontaminasi silang (di mana bakteri berbahaya tersebar di antara makanan, permukaan, dan peralatan).

Baca juga: Cara Alami Mengatasi Keracunan Makanan

Jenis virus dan bakteri yang menyebabkan keracunan makanan

Ilustrasi pusing keracunan mkanan Kompas.com Ilustrasi pusing keracunan mkanan

Kontaminasi makanan biasanya disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit. Beberapa yang umum adalah sebagai berikut:

1. Campylobacter

Bakteri campylobachter biasanya ditemukan pada daging mentah atau setengah matang (terutama unggas), susu yang tidak dipasteurisasi, dan air yang tidak dimasak terlebih dahulu.

Halaman:

Terkini Lainnya

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com