KOMPAS.com - Keracunan makanan secara umum merupakan suatu penyakit yang didapat seseorang dari makanan atau minuman yang dikonsumsi.
Penyebabnya bisa berupa bakteri, kuman, atau hal-hal berbahaya lainnya yang terkandung di dalam makanan atau minuman tersebut.
Gejala keracunan makanan biasanya dimulai dalam beberapa jam atau beberapa hari setelah mengonsumsi makanan.
Kebanyakan orang memiliki penyakit ringan dan sembuh tanpa pengobatan. Namun, ada beberapa kasus di mana keracunan makanan berdampak parah hingga komplikasi.
Baca juga: 5 Tips Dapur untuk Mencegah Keracunan Makanan
Gejala keracunan makanan seringkali termasuk sakit perut, diare, dan muntah. Semuanya tergantung pada bakteri atau hal berbahaya yang terkandung dalam makanan.
Dilansir dari laman Mayoclinic, berikut sejumlah gejala umum seseorang terkena keracunan makanan:
Baca juga: Sering Disepelekan, Berikut Jenis Makanan yang Bisa Memicu Keracunan
Dalam beberapa kasus, keracunan makanan bisa memengaruhi sistem saraf dan dapat menyebabkan penyakit parah. Gejalanya bisa termasuk hal berikut:
Banyak kuman atau bakteri berbahaya, yang disebut kontaminan, di dalam makanan yang dapat menyebabkan keracunan pada orang yang mengonsumsinya.
Makanan dapat terkontaminasi oleh salah satu dari beberapa faktor seperti bakteri, virus, maupun parasit yang dapat hidup di usus.
Dilansir dari laman NHS Inform, penyebab keracunan makanan umumnya terjadi karena hal-hal berikut:
Baca juga: Cara Alami Mengatasi Keracunan Makanan
Kontaminasi makanan biasanya disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit. Beberapa yang umum adalah sebagai berikut:
Bakteri campylobachter biasanya ditemukan pada daging mentah atau setengah matang (terutama unggas), susu yang tidak dipasteurisasi, dan air yang tidak dimasak terlebih dahulu.
Masa inkubasi keracunan makanan yang disebabkan oleh campylobacter biasanya antara dua dan lima hari dan gejala berlangsung kurang dari seminggu.
Baca juga: Apa Itu Bakteri Salmonella, Bahaya dan Penyakit yang Ditimbulkan
Bakteri salmonella sering ditemukan pada daging mentah atau setengah matang, telur mentah, susu, dan produk susu lainnya.
Masa inkubasi biasanya antara 12 hingga 72 jam dan gejala biasanya berlangsung sekitar empat sampai tujuh hari.
E. coli adalah bakteri yang ditemukan dalam sistem pencernaan banyak hewan, termasuk manusia.
Sebagian besar kasus keracunan makanan E. coli terjadi setelah makan daging sapi yang kurang matang atau minum susu yang tidak dipasteurisasi.
Masa inkubasi keracunan makanan akibat E. coli biasanya satu sampai delapan hari dan gejalanya berlangsung selama beberapa hari atau minggu.
Baca juga: Sebenarnya, Virus Itu Makhluk atau Apa?
Virus yang paling sering menyebabkan diare dan muntah adalah norovirus. Jenis ini mudah menyebar dari orang ke orang, terutama melalui makanan atau air yang terkontaminasi.
Masa inkubasi biasanya berlangsung 24-48 jam dan gejala biasanya hilang dalam beberapa hari.
Gejala keracunan makanan yang disebabkan oleh parasit biasanya berkembang dalam waktu 10 hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.
Namun dalam beberapa kasus, bisa berminggu-minggu sebelum seseorang merasa tidak enak badan.
Jika tidak diobati, gejalanya bisa bertahan lama hingga beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan.
Baca juga: 7 Jenis Makanan yang Cepat Menaikkan Berat Badan Anak dengan Aman dan Sehat