Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Hobi Selingkuh Menurun secara Genetik?

Kompas.com - 14/01/2023, 11:05 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Dalam studi, sebanyak 50 persen dari responden dengan 7R+ tidak setia terhadap pasangannya. Sementara itu, hanya 22 persen dari para responden tanpa 7R+ yang tidak setia.

"Apa yang kami temukan adalah bahwa individu dengan varian gen DRD4 tertentu lebih cenderung memiliki riwayat seks tanpa komitmen," ujar peneliti.

Baca juga: Apakah Lesung Pipi Bisa Diwariskan Secara Genetik?

Menurut peneliti, motivasi ketidaksetiaan itu berasal dari pengaruh hormon dopamin yang dilepaskan tubuh.

Mereka yang memiliki alel DRD4 lebih panjang cenderung mencari tantangan berlebih agar supaya bisa meningkatkan level dopamin di tubuh mereka.

Selain dengan bersenang-senang bersama alkohol, tantangan yang bisa mengeluarkan dopamin ini adalah menjalin hubungan lain di luar hubungan resmi.

Meski begitu, para peneliti menegaskan, hubungan perselingkuhan dan faktor genetik ini masih perlu studi lebih lanjut.

Baca juga: Gerak-gerik Anak Bisa Mirip Orangtuanya, Faktor Genetik atau karena Meniru?

Gen lain yang bisa berkontribusi

Dikutip dari The Guardian, ketidaksetiaan pada pasangan terjadi di sebagian besar spesies, bahkan terjadi pada spesies yang memiliki ikatan sosial yang erat seperti rubah, owa, dan manusia.

Dengan dasar itu, peneliti mencari apa dorongan yang menyebabkan beberapa perilaku tidak setia.

Para peneliti melakukan studi mencari variasi gen tertentu untuk melihat apakah mereka terkait dengan peningkatan tingkat perselingkuhan.

Bagi wanita, variasi gen AVPR1A (gen yang mengkode reseptor vasopresin) lebih umum di antara mereka yang tidak setia.

Gen ini dikaitkan dengan perilaku kawin dalam studi tikus, dan dalam penelitian manusia dengan kesulitan perkawinan. 

Studi juga melaporkan beberapa orang mengaku terkejut bahwa mereka telah berlaku curang.

Jadi, bisakah gen kita menjadi pengaruh bawah sadar untuk kita terus monogami atau tidak?

Menurut salah satu peneliti, Brendan Zietsch, perselingkuhan adalah perilaku yang sangat kompleks.

Genetik adalah takdir yang tak bisa kita kendalikan, namun kita memiliki otak dan nurani yang bisa digunakan menentukan arah hidup kita.

"Gen tidak menempatkan kita pada pilot otomatis," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com