Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Merenungi Kembali Ekosistem Digital di Indonesia

Kompas.com - 13/01/2023, 21:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Penyebab lainnya adalah kurangnya kontrol diri. Ketika berada di dunia digital, semua orang berlomba-lomba mengubah hidu. Mereka bebas berlindung di balik akun-akun yang dapat dimodifikasi sesuai citra yang diinginkan. Alhasil, orang yang di dalamnya tak memiliki batas.

Ia pun dengan mudah membentuk jati diri sehingga bebas mengetikkan serangkaian kalimat yang mungkin menyakitkan. Fenomena ini terbukti ketika warganet Indonesia mendapatkan urutan terbawah se-Asia Tenggara dalam penilaian tingkat kesopanan pengguna internet.

Kerusakan yang disebabkan oleh dua faktor ini kemudian berubah menjadi struktural dalam sekejap. Itu sebabnya, selain usaha mikro, yaitu pendidikan dalam keluarga dan kontrol atas diri sendiri, pemerintah juga perlu menunjukkan perbaikan secara menyeluruh.

Mengutip situs Kominfo, disebutkan oleh Sekretaris Jenderal Kominfo, Mira Tayyiba, jika pemerintah telah mengupayakan ekosistem digital yang inklusif melalui empat sektor, yaitu infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital.

Baca juga: Jangan Takut Salah Di Usia 20-an

Keempat pilar tersebut adalah upaya yang sejalan dengan fenomena digital yang dialami oleh masyarakat Indonesia. Kualitas SDM yang mumpuni sangat dibutuhkan demi mendukung transformasi digital Indonesia.

Disebutkan bahwa kita membutuhkan sembilan juta orang talenta digital selama 15 tahun atau rata-rata 600 ribu orang per tahun.

Lantas, bagaimana solusi yang paling efektif? Jawabannya pun tak pasti. Pasalnya, dibutuhkan kerja sama keras antara masyarakat digital dan pemerintah untuk menciptakan ekosistem yang positif.

Sebab, sebagus apa pun program yang ditawarkan pemerintah, jika sikap penggunanya tak mencerminkan kemampuannya, semua hal itu pun bisa menjadi abu tak bersisa.

Ingin mengetahui perspektif lain terhadap topik fenomena ekosistem digital di Indonesia? Dengarkan pendapat lengkap Avina Sugiarto dalam siniar Obsesif bertajuk “Pemberdayaan Ekosistem Digital dan Talenta Baru” di Spotify.

Tak hanya itu, di sana, ada pula beragam informasi menarik seputar dunia kerja untuk para fresh graduate dan job seeker, loh!

Ikuti juga siniar dan playlist-nya di YouTube Medio by KG Media agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbarunya. Akses sekarang juga episode ini melalui tautan dik.si/ObsesifAvina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com