Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Dibahas Warganet, Berikut 10 Poin Pidato Megawati Saat HUT Ke-50 PDI-P

Kompas.com - 11/01/2023, 21:20 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Menurutnya acara ini akan digelar merayakan "Bulan Bung Karno" di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.

“Nanti Bulan Bung Karno, 1 Juni insyallah akan dilakukan konsolidasi itu diadakannya di Gelora Bung Karno,” kata Megawati dikutip dari Kompas.com, Selasa (10/1/2023).

Ia mengatakan sejatinya perayaan HUT ke-50 akan digelar di Stadion GBK, Jakarta. Akan tetapi karena GBK hendak dipakai untuk pertandingan sepak bola maka tak diperbolehkan untuk dipakai.

Baca juga: PDI-P Tegaskan Megawati Tak Kritik Partai Lain soal Pernyataan Dompleng Kader

4. Dirinya pastikan pengumuman capres di HUT ke-50 tak ada

Dalam kesempatan tersebut, Megawati menyampaikan bahwa keputusan calon presiden (capres) yang akan diusung PDI-P berada di tangannya.

Ia menegaskan bahwa pada pelaksanaan HUT ke-50, PDI-P belum akan mengumumkannya.

"Sekarang nungguin (pengumuman capres), enggak ada, ini urusan gue," kata Megawati dikutip dari Kompas.com, Selasa (10/1/2023).

Ia menyebut, hasil Kongres V PDI-P pada 2019 telah memberikan hak prerogatif kepadanya untuk memutuskan capres dari PDI-P.

"Saya ketua umum terpilih di kongres partai sebagai institusi tertinggi partai, maka oleh kongres partai diberikanlah kepada ketua umum terpilih hak prerogratif untuk menentukan siapa yang akan dicalonkan," kata dia.

Baca juga: Megawati Singgung soal Pemimpin Perempuan, Kode Dukungan buat Puan Jadi Capres?

5. Ceritakan Tasdi, mantan bupati yang dulunya sopir truk

Dalam kesempatan tersebut, Megawati juga menceritakan mengenai sosok Tasdi, mantan Bupati Purbalingga yang sempat menjadi kader PDI-P. Dirinya menitikkan air mata ketika bercerita.

"Ada sopir truk dia bisa jadi bupati karena dicintai rakyat, namanya Tasdi. Itu bonding-nya," kata Megawati sambil menangis.

Adapun mantan Bupati Purbalingga yang bernama Tasdi yang dimaksud Megawati telah dipecat PDI-P pada Juni 2018 lalu.

Tasdi diberhentikan lantaran terjerat kasus suap dan gratifikasi proyek pembangunan Purbalingga Islamic Center dan divonis 7 tahun penjara pada Februari 2019 lalu. Tasdi telah mendapat remisi dan bebas pada September 2022 kemarin.

6. Bercerita tentang Rudy yang dulunya preman

Sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Selasa (10/1/2023), Megawati juga menceritakan mengenai mantan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.

Mega menyebut Rudy dulunya preman yang banyak berkelahi dengan orang sampai akhirnya masuk PDI-P.

Dirinya juga meneteskan air mata saat bercerita.

"Saya yang suka nangis. Ini kayak gini aja mau nangis," ujar Mega

Berangkat dari cerita tersebut Megawati menegaskan seluruh kader PDI-P harus bersatu. 

Baca juga: Merasa Disindir Megawati, PSI Minta Maaf Telah Dukung Ganjar Jadi Capres

7. Sebut dirinya pintar

Megawati sempat berkelakar dan mengaku dirinya tak hanya pintar, namun juga cantik dan kharismatik.

Mulanya, Megawati menceritakan sejarah PDI-P saat masih bernama PDI. Ketika itu partainya dilanda dualisme kepemimpinan yang menghadapkan Megawati dengan Soerjadi. Menurutnya kepemimpinannya sempat tak diakui oleh pemerintahan Orde Baru.

Halaman:

Terkini Lainnya

Cara Ikut Hari Sejuta Kiblat Kemenag Sore Ini, Ada Hadiah Rp 20 Juta

Cara Ikut Hari Sejuta Kiblat Kemenag Sore Ini, Ada Hadiah Rp 20 Juta

Tren
Perubahan Iklim Disebut Jadi Penyebab Qatar Airways Alami Turbulensi Hebat

Perubahan Iklim Disebut Jadi Penyebab Qatar Airways Alami Turbulensi Hebat

Tren
5 Poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Kritik Pemilu dan Peluang Puan Jadi Ketum PDI-P

5 Poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Kritik Pemilu dan Peluang Puan Jadi Ketum PDI-P

Tren
Mengaku Tidak Bunuh Vina, Pegi Tetap Terancam Hukuman Mati

Mengaku Tidak Bunuh Vina, Pegi Tetap Terancam Hukuman Mati

Tren
Kronologi Penangkapan DPO Caleg PKS di Aceh Tamiang, Diamankan Saat Belanja Pakaian

Kronologi Penangkapan DPO Caleg PKS di Aceh Tamiang, Diamankan Saat Belanja Pakaian

Tren
Cara Meluruskan Arah Kiblat Saat Matahari di Atas Kabah Hari Ini

Cara Meluruskan Arah Kiblat Saat Matahari di Atas Kabah Hari Ini

Tren
18 Tahun Silam Yogyakarta Diguncang Gempa M 5,9, Ribuan Orang Meninggal Dunia

18 Tahun Silam Yogyakarta Diguncang Gempa M 5,9, Ribuan Orang Meninggal Dunia

Tren
Apa yang Terjadi jika Tidak Membayar Denda Tilang Elektronik?

Apa yang Terjadi jika Tidak Membayar Denda Tilang Elektronik?

Tren
4 Pilihan Ikan Tinggi Seng, Bantu Cegah Infeksi Penyakit

4 Pilihan Ikan Tinggi Seng, Bantu Cegah Infeksi Penyakit

Tren
5 Update Pembunuhan Vina: Pegi Bantah Jadi Pelaku dan Respons Keluarga

5 Update Pembunuhan Vina: Pegi Bantah Jadi Pelaku dan Respons Keluarga

Tren
Batas Usia Pensiun Karyawan Swasta untuk Hitung Uang Pesangon Pensiunan

Batas Usia Pensiun Karyawan Swasta untuk Hitung Uang Pesangon Pensiunan

Tren
Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Tren
Air Rendaman dan Rebusan untuk Menurunkan Berat Badan, Cocok Diminum Saat Cuaca Panas

Air Rendaman dan Rebusan untuk Menurunkan Berat Badan, Cocok Diminum Saat Cuaca Panas

Tren
Prakiraan BMKG: Ini Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 27-28 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Ini Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 27-28 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Taruna TNI Harus Pakai Seragam ke Mal dan Bioskop? | Apa Tugas Densus 88?

[POPULER TREN] Taruna TNI Harus Pakai Seragam ke Mal dan Bioskop? | Apa Tugas Densus 88?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com