Miming menuturkan, sebagian besar wilayah Indonesia sejak Desember 2022 sudah memasuki musim hujan yang ditandai dengan aktifnya Monsun Asia.
Menurutnya, puncak musim hujan akan terjadi pada Januari-Februari.
"Sehingga sampai awal Maret nanti masih perlu waspada potensi cuaca ekstrem dan potensi hujan tinggi," ujarnya.
Pada akhir Desember 2023, ia menjelaskan bahwa wilayah Indonesia, terutama Jawa hingga Nusa Tenggara mengalami cuaca ekstrem yang cukup berdampak pada bencana banjir dan longsor di beberapa tempat.
Saat itu cuaca ekstrem di akhir desember dipicu oleh Monsun Asia dan adanya massa udara dingin dari Asia yang melintas masuk wilayah Indonesia.
Selain itu, kondisi tersebut juga diperkuat dengan dinamika atmosfer lainnya seperti Madden Jullion Oscillation (MJO), gelombang Kelvin, dan Rossby, serta beberapa pola tekanan rendah dan bibit siklon di selatan.
"Semua fenomena tersebut terjadi dalam periode yang bersamaan, sehingga berdampak sangat signifikan dalam meningkatkan potensi cuaca ekstrem," tuturnya.