Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Pemilik Mixue, Gerai Es Krim yang Mulai Menjamur di Mana-mana?

Kompas.com - 29/12/2022, 07:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mixue, toko es krim dan minuman teh asal China ramai dibicarakan warganet lantaran mulai menjamur di mana-mana. 

Pertama kali masuk ke Indonesia pada 2020, kini dilaporkan sudah ada lebih dari 300-an gerai tersebar di seluruh Indonesia. 

Penetrasi Mixue bahkan lebih cepat dari McDonalds yang masuk ke Indonesia pada 1991 dan baru memiliki 227 gerai hingga 2020. 

Warganet menyebut, hampir di setiap sudut kota hingga kabupaten terdapat gerai minuman Mixue.

Baca juga: Mengenal Mixue, Kedai Es Krim asal China yang Kini Ada di Mana-mana

7 franchise terbanyak di dunia

Mixue juga masuk dalam daftar 7 franchise dengan gerai terbanyak di dunia bersaing dengan KFC, Starbucks hingga McDonald's.

  • McDonalds: 40.030 gerai
  • Subway: 37.000 gerai
  • Starbucks: 33.833 gerai
  • KFC: 26.934 gerai
  • Mixue: 21.582 gerai
  • Burger King: 19.247 gerai
  • Domino's Pizza: 18.848 gerai.

Siapa pemilik Mixue?

Gerai Mixue yang mulai menjamur di sejumlah daerah dan kota-kota di Indonesiamixue Gerai Mixue yang mulai menjamur di sejumlah daerah dan kota-kota di Indonesia

Dirintis sejak 1997 oleh Zhang Hongchao saat masih mahasiswa, kini gerai Mixue telah mencapai 21.582 pada Oktober 2022 menurut Telowdown Momentum.

Saat itu, Hongchao bekerja paruh waktu di toko minuman dingin yang menjual es serut.

Dia lalu menemukan peluang bisnis dan memutuskan untuk memulai bisnisnya sendiri pada 1999.

Dalam memulai bisnisnya, Zhang mendapat pinjaman uang neneknya sebesar 4.000 yuan atau sekitar Rp 9 juta.

Mulanya, bisnis pertama Zhang itu diberi nama "Cold stream shaved ice".

Dengan keterbatasan modal yang ada, toko pertama Hongchao itu hanya memiliki sebuah lemari es, beberapa bangku, dan meja lipat. Bahkan mesin es serut pertamanya merupakan hasil rakitannya sendiri.

Saat itu, "Cold stream shaved ice" menjual tiga produk utama, yaitu es serut, es krim, dan smoothie. Terakhir, Hongchao berinovasi untuk menjual teh susu.

Bisnis pertamanya ini ia bisa mendapat penghasilan lebih dari 100 yuan sehari atau sekitar Rp 200.000 per hari.

Baca juga: Sejarah Mixue: Modal Pinjaman Duit Nenek, Kini Miliki 21.000 Gerai

 

Harga lebih murah dari kompetitor

Sejarah kedai es krim dan minuman Mixue asal Chinamixue Sejarah kedai es krim dan minuman Mixue asal China

Zhang membuat perhitungan berdasarkan biaya bahan dan pembuatan lalu menetapkan harga es krim sebesar 2 yuan atau sekitar Rp 4.000.

Harga itu jauh lebih murah dibandingkan dengan toko lain yang saat itu menjual sekitar 10 yuan atau Rp 10.000.

Hal tersebut membuat bisnis Hongchao mampu menjangkau berbagai kalangan, baik menengah ke bawah hingga ke atas.

Tak heran, tokonya diserbu oleh antrean konsumen yang amat panjang.

Membuka franchise dan rantai logistik

Keuntungan yang pesar di 2006 itu membuat Hongchao membuka hak franchise atau waralaba Mixue. Hasilnya, lusinan toko Mixue mulai menjamur di Provinsi Henan.

Pada 2008, Mixue resmi memiliki toko waralaba hingga lebih dari 180 gerai.

Di tahun-tahun berikutnya, Mixue melebarkan sayap dengan mendirikan perusahaan untuk menyokong bisnis utamanya itu yaitu

  • Mixue Bingcheng Co., Ltd. pada manajemen dan operasi
  • Henan Daka Food Co., Ltd. pada R&D dan produksi
  • Shangdao Intelligent Supply Chain Co., Ltd. pada layanan pergudangan dan logistik.

Baca juga: Syarat dan Biaya Buka Toko Mixue di Indonesia, Siapkan Dana Segini

Cabang toko di luar negeri

Gerai Mixue yang mulai menjamur di sejumlah daerah dan kota-kota di Indonesiamixue Gerai Mixue yang mulai menjamur di sejumlah daerah dan kota-kota di Indonesia

Tak hanya sukses di pasar lokal, waralaba Mixue mampu merambah pasar luar negeri.

Bisnis ini terus berkembang dan berekspansi ke negara-negara lain, seperti Vietnam hingga Indonesia.

Pada 2019, jumlah toko Mixue Bingcheng melebihi 7.000. Angka itu terus berkembang hingga Juni 2020 di mana cabang toko ini mencapai lebih dari 10.000.

Per 1 Oktober 2021, jumlah toko Mixue Bingcheng telah melampaui 20.000, jauh melebihi jumlah toko perusahaan sejenisnya.

Ekspansi bisnis selama 24 tahun ini membuat Hongchao meraup untung yang tidak sedikit.

Pada Januari 2021, Mixue Bingcheng menerima pembiayaan 2 miliar yuan yang dipimpin oleh Hillhouse Capital Group dan Meituan Longzhu.

Kini perusahaan yang berawal dari modal nenek Rp 9 juta kini nilainya lebih dari 20 miliar yuan atau sekitar Rp 40 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com