Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Clackers Ball atau Mainan Latto-latto yang Lagi Viral di Medsos

Kompas.com - 26/12/2022, 06:35 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belakangan ini, mainan latto-latto atau clackers ball ramai dimainkan oleh anak-anak hingga orang dewasa.

Saking ramainya permainan ini, seorang warganet mengaku kesal karena banyak anak kecil yang memainkan latto-latto.

"Bisa ilang aja gk sih mainan ini, gk tenang gw tiap ada bocil main ginian," tulis warganet dalam twitnya.

Lalu, apa itu latto-latto? apa tujuan dari permainan ini?

Baca juga: Sejarah Permainan Monopoli, Dibuat untuk Menyindir Tuan Tanah


Apa itu latto-latto?

Dilansir dari The Guardian, (26/7/2001), latto-latto atau clackers ball adalah pendulum dengan dua bola pemberat serupa yang terikat pada tali dengan cincin di atasnya.

Mainan ini populer sejak 1960-an.

Saat dimainkan, dua bola plastik atau pendulum itu memantul satu sama lain dan menimbulkan bunyi "klak" yang memuaskan.

Dikutip dari Ravalli Republic, (2/12/2015), tujuan dari permainan ini adalah memungkinkan dua bola saling beradu secepat mungkin dan sekeras mungkin.

Hal ini mengakibatkan mainan hancur dan pecah berserakan di mana-mana.

Beberapa orang beranggapan bahwa tujuan dimainkanya clackers ball untuk membuat bola saling beradu saja hingga berbunyi beruntun.

Sebab, butuh trik atau usaha untuk membuat kedua bola ini saling beradu di posisi atas.

Baca juga: Mengenal The Royal Game of Ur, Permainan Papan Tertua di Dunia

Sempat dilarang

Clackers ball sempat dilarang dimainkan di beberapa negara. Alasannya adalah karena permainan itu tidak bermanfaat dan cenderung melukai.

Saat bola pendulum itu rusak, maka pecahannya bisa melukai wajah anak-anak atau meledak menjadi hujan plastik tajam.

Diketahui, permainan clackers ball resmi dilarang dimainkan pada 1985.

Pada 2017, polisi Mesir melarang keras pedagang kaki lima menjual clackers ball, meski saat itu mainan tersebut memang sedang populer.

Alasannya, permainan clackers ball dianggap menghina presiden Mesir saat itu, Abdel Fattah al-Sisi.

Saat itu, mainan tersebut dijuluki "pendulum Sisi" atau "buah zakar Sisi".

"Kepala Direktorat telah memutuskan untuk tegas menghadapi pedagang mainan ini dan menertibkan semua perilaku negatif yang membuat marah warga," demikian larangan tersebut, dikutip dari New Arab, 9 November 2017.

Sumber mengatakan kepada situs berita online Rassd bahwa Kementerian Pendidikan Mesir memerintahkan para guru untuk menyita mainan tersebut dari siswa di sekolah-sekolah milik negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

5 Manfaat Minum Teh Earl Grey Setiap Hari, Mengusir Sedih dan Menurunkan Berat Badan

5 Manfaat Minum Teh Earl Grey Setiap Hari, Mengusir Sedih dan Menurunkan Berat Badan

Tren
Ramai Larangan 'Study Tour' Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Ramai Larangan "Study Tour" Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Tren
50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

Tren
Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

Tren
Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com