KOMPAS.coom - Benda termahal di dunia saat ini bukanlah berlian, rumah, maupun kendaraan mewah.
Rekor benda termahal di dunia bahkan mungkin di alam semesta saat ini adalah antimateri atau antimatter.
Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) dalam laman resmi pada 1999 silam menuliskan, harga antimateri sekitar 62,5 triliun dolar AS per gram.
Angka tersebut sekitar Rp 973.906 triliun per gram apabila diubah dalam rupiah dengan kurs Rp 15.582 per dolar AS.
Kepala Penelitian dan Teknologi Propulsi NASA, Dr. George Schmidt menjelaskan, harga sangat fantastis mengingat antimateri sangat sulit diciptakan dan dipertahankan dengan teknologi saat ini.
Bukan hanya itu, antimateri sebagai benda paling mahal juga memiliki kepadatan energi yang luar biasa.
Lantas, apa itu antimateri?
Baca juga: 5 Rempah Termahal di Dunia, Ada yang Tumbuh di Indonesia
Sesuai namanya, antimateri adalah antipartikel atau kebalikan dari partikel yang menyusun suatu materi "biasa".
Misalnya, seperti dikutip Livescience, sebuah elektron yang bermuatan negatif memiliki pasangan antimateri yang dikenal sebagai positron.
Positron sendiri merupakan partikel dengan massa yang sama dengan elektron, tetapi bermuatan positif atau kebalikannya.
Untuk partikel tanpa muatan listrik seperti neutron, antimaterinya sering kali berupa neutron itu sendiri.
Namun, para peneliti belum menentukan apakah partikel kecil netral yang dikenal sebagai neutrino juga memiliki antimateri dirinya sendiri.
Adapun saat materi dan antimateri bertemu, mereka akan memusnahkan satu sama lain dan melepaskan energi yang amat besar.
Antimateri pertama kali diungkapkan oleh fisikawan asal Inggris, Paul Dirac pada 1928, seperti dikutip laman New Scientist.
Melalui turunan persamaannya, Dirac menjelaskan adanya elektron bermuatan negatif berinteraksi dengan elektron positif atau positron.