Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Natal Unik dari Seluruh Dunia, dari Bersepatu Roda hingga Membakar Sapu

Kompas.com - 25/12/2022, 08:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memasuki Hari Raya Natal, umat Kristiani di seluruh dunia biasanya menggelar tradisi seperti menghias pohon Natal, beribadah, dan berkumpul bersama keluarga.

Beberapa tradisi Natal modern seperti menonton film atau jalan-jalan juga kerap dilakukan sekaligus dalam rangka liburan akhir tahun.

Namun ternyata, dunia penuh dengan tradisi Natal unik dan tak biasa yang membuat sebagian orang menganga.

Lalu, seperti apa tradisi Natal tak biasa di seluruh dunia?

Baca juga: 25 Link Twibbon dan Cara Membuat Poster Ucapan Selamat Natal 2022


1. Yule Goat di Swedia

Tradisi Natal tak biasa pertama datang dari Swedia, yakni Yule Goat. Dikutip dari laman Travel Earth, Yule Goat kemungkinan menjadi tradisi tertua yang masih dirayakan hingga saat ini.

Berasal dari abad ke-11, tradisi menyebutkan bahwa ada sosok kambing seukuran manusia yang mendampingi Santo Nikolas. Kambing ini memiliki kekuatan untuk mengendalikan iblis.

Bukan hanya itu, legenda menceritakan, alih-alih kereta luncur, Sinterklas justru menungganggi kambing saat mengantarkan hadiah.

Kini, Yule Goat yang terbuat dari jerami dengan hiasan pita merah menjadi ornamen Natal yang dapat ditemukan di pohon di seluruh negeri.

2. La Befana di Italia

Italia adalah salah satu rumah bagi tradisi Natal paling unik di dunia, dengan kehadiran La Befana.

Pada malam Natal, anak-anak akan menerima kunjungan dan hadiah dari Sinterklas atau di Italia disebut sebagai Babbo Natale.

Tak hanya malam Natal, anak-anak Italia masih akan mendapatkan hadiah dari seorang nenek sihir bernama La Befana pada 5 Januari mendatang.

Menurut legenda, Befana adalah penyihir yang tidak memberikan hadiah kepada bayi Yesus di palungan.

Untuk bertobat, dia saat ini memberikan hadiah kepada semua anak yang menyisakan anggur dan makanan untuknya.

Baca juga: Sejarah Pohon Natal Tiap 25 Desember, dari Mana Awal Mulanya?

Ada banyak tradisi Natal unik dari seluruh dunia.UNSPLASH/Lynda Hinton Ada banyak tradisi Natal unik dari seluruh dunia.

3. Sembunyikan sapu di Norwegia

Tradisi Natal paling kolot yang mungkin masih ada di dunia adalah menyembunyikan sapu di Norwegia.

Tradisi ini sudah berlangsung selama berabad-abad dan tak sedikit masyarakat yang masih mempercayainya.

Menurut cerita rakyat Norwegia, penyihir dan roh jahat keluar pada malam Natal untuk melancarkan aksi kejahatan. Mereka sangat identik dengan sapu sebagai moda transportasi.

Atas dasar itu, para keluarga menyembunyikan sapu agar tidak dicuri dan digunakan sebagai kendaraan penyihir saat tengah malam.

Terkadang, masyarakat Norwegia bahkan membakar kayu cemara di perapian untuk mencegah penyihir muncul melalui cerobong asap.

Baca juga: Daftar Wilayah yang Berpotensi Cuaca Ekstrem Saat Natal dan Tahun Baru 2023

4. Hiasan jaring laba-laba di Ukraina

Di Ukraina, pohon Natal bukan hanya berhiaskan pernak-pernik seperti lampu, pita, dan ornamen warna-warni lain.

Dilansir dari laman Wonderlust, masyarakat Ukraina juga menghias pohon Natal dengan jaring laba-laba.

Tradisi Natal unik ini berangkat dari kisah mengharukan yang populer di Ukraina. Masyarakat percaya, hiasan jaring laba-laba bermula dari seorang janda miskin dan anak-anaknya yang menemukan pohon Natal di kebun.

Namun, mereka tak memiliki uang untuk menghiasnya. Tak ingin sang anak bersedih, ibu pun menggantung beberapa buah dan kacang di pohon.

Betapa terkejutnya saat keesokan hari, pohon Natal telah tertutup jaring laba-laba yang warnanya berpendar menjadi perak dan emas di bawah sinar matahari pagi.

Baca juga: Sejarah Gingerbread Cookies, Kue Kering Jahe Khas Natal

5. Melempar sepatu di Ceko

Hari Raya Natal juga menjadi ajang pengharapan jodoh di Ceko. Saat Natal tiba, para wanita lajang yang mengharapkan cinta akan menjalani tradisi unik.

Mereka akan membelakangi pintu dan melempar salah satu sepatu dari arah bahu. Jika mendarat dengan bagian ujung menghadap pintu, artinya mereka akan menikah tahun depan.

Namun, jika bagian tumit yang mengarah ke pintu, pelempar sepatu masih akan tetap melajang pada tahun berikutnya.

6. Krampus di Austria

Di hampir seluruh dunia, Santa Claus akan berkunjung pada malam Natal dan membawakan hadiah untuk anak-anak.

Namun, suasana berbeda 180 derajat melingkupi Austria. Di negara ini, komplotan jahat bernama Krampus dengan rupa setengah kambing dan setengah setan berkeliaran di jalan.

Mereka menenteng keranjang anyaman dan berkeliling mencari anak-anak yang berperilaku buruk.

Bukan hadiah, Krampus akan menangkap anak-anak nakal dan memasukkannya ke dalam karung.

Baca juga: Sejarah Gingerbread Cookies, Kue Kering Jahe Khas Natal

7. Sepatu roda massal di Venezuela

Seminggu menjelang Natal, warga Venezuela akan menghadiri kebaktian gereja harian yang disebut Misa de Aguinaldo atau Misa Pagi.

Di Ibu Kota Venezuela, Caracas, masyarakat akan pergi ke kebaktian gereja dengan sepatu roda.

Tradisi ini marak dilakukan hingga banyak jalan di kota tertutup untuk kendaraan mulai pukul 8 pagi. Penutupan jalan membuat jemaah bebas menggunakan sepatu roda dengan aman.

Baca juga: Merry Christmas 2022: Ucapan Selamat Natal hingga Twibbon Natal 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com