KOMPAS.com - Ada berbagai cara untuk merayakan hari Natal. Salah satunya adalah memajang dan menghias pohon Natal.
Dekorasi ini biasanya diambil dari pinus, cemara, atau menggunakan pohon imitasi yang sering kali dijual di toko-toko aksesoris.
Pohon Natal dapat dipajang di rumah, ruang pertemuan, gereja, atau pusat perbelanjaan dengan cara dihias menggunakan berbagai macam dekorasi.
Di antaranya adalah bintang, lampu kelap-kelip, pita, mistletoe, boneka kue jahe, termasuk tumpukan kado berisi hadiah.
Baca juga: 7 Promo Makanan Saat Natal 2022, Ada Dominos Pizza hingga Richeese Factory
Baca juga: Misa Natal di Gereja Katedral Jakarta: Jadwal, Cara Daftar, dan Kapasitas Umat
Meski pohon Natal menjadi bagian yang tak terpisahkan saat 25 Desember, bagaimana asal muasalnya hingga populer di seluruh dunia?
Ada banyak sumber yang menyebutkan pohon Natal berasal dari Jerman dan Inggris, termasuk diadaptasi dari kehidupan Mesir kuno.
Namun, ada pula yang menyebutkan bahwa dekorasi ini berasal dari Latvia dan Estonia, dua negara yang berbatasan langsung dengan Laut Baltik.
Dilansir dari National Geographic, dua negara ini sama-sama mengeklaim bahwa wilayahnya pada zaman dahulu menjadi tempat lahirnya tradisi memajang pohon Natal.
Menurut Latvia, pohon Natal berawal dari 1510 ketika House of the Black Heads, sebuah perserikatan pedagang membawa sebatang pohon lalu menghiasi dan membakarnya.
Sementara itu, Estonia justru mengeklaim bahwa perayaan yang disebutkan oleh Latvia dihelat do Tallin pada 1441 oleh perserikatan yang sama.
Baca juga: Mulai Hari Ini, Berikut Jadwal Pembatasan Angkutan Barang Saat Libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023
Ada kemungkinan pohon Natal yang Anda kenal saat ini juga berasal dari wilayah Perancis yang dulunya diklaim sebagai milik Jerman, yaitu, Alsace pada abad ke-16.
Hal itu merujuk pada catatan sejarah bahwa pohon Natal ditanam pada 1593 di Katedral Strasbourg.
Penanaman pohon Natal kemudian berkembang ke wilayah lain dan sampai-sampai pada 1554 kota Freiburg mengeluarkan larangan menebang pohon untuk Natal.
Profesor studi agama asal University of Sydney, Carole Cusack, juga menjelaskan Martin Luther juga punya andil dalam mempopulerkan pohon Natal.
Baca juga: Home Alone hingga The Polar Express, Ini 5 Rekomendasi Film Tema Natal