Ia mempunyai keinginan Sinterklas yang ditampilkan dalam iklan Coca-Cola terlihat lebih ramah dan ceria.
Coca-Cola lantas menunjuk Haddon Sundblom, seorang ilustrator asal Michigan, AS untuk menggambar bagi merek ini.
Sundblom kemudian mendapatkan inspirasi untuk memvisualisasikan Sinterklas melalui puisi Clement Clark Moore, "A Visit From St. Nicholas".
Baca juga: 7 Promo Makanan Saat Natal 2022, Ada Dominos Pizza hingga Richeese Factory
Puisi tersebut juga dikenal sebagai "Twas the Night Before Christmas" pada saat ini.
Lewat puisi Moore, Sundblom mengambil beberapa kesimpulan dari penggambaran Sinterklas dalam puisi "A Visit From St. Nicholas".
Ia membayangkan Sinterklas yang pipinya kemerahan, matanya berbinar, suka menebar senyum, dan tak ketinggalan perut buncit.
Gambaran dari Sundblom tersebut lantas dipublikasikan oleh Coca-Cola pada 1931 dengan judul "My Hat’s Off to The Pause That Refreshes".
Baca juga: 8 Makanan dari Berbagai Negara untuk Sinterklas dan Rusanya
Dalam proses penciptaan Sinterklas yang diinginkan Coca-Cola, Sundblom ternyata mengajak temannya yang juga mantan salesman, Lou Prentiss.
Dilansir dari situs Coca-Cola, Prentiss diajak oleh Sundblom menjadi model hidup untuk gambaran terbaru Sinterklas.
Prentiss kemudian meninggal dunia dan Sundblom menjadikan dirinya sendiri sebagai model dengan cara berkaca di depan cermin.
Tapi, gambaran Sinterklas sempat mengundang perhatian lantaran sabuk dari karakter Natal ini terbalik.
Kekeliruan tersebut kemungkinan disebabkan oleh Sundblom yang melukis Sinterklas dengan cara berkaca di depan cermin.
Baca juga: Syarat Terbaru Vaksinasi untuk Naik Kereta pada Libur Natal dan Tahun Baru
Berangkat dari gambaran Sinterklas yang diperbarui oleh Sundblom, karakter yang ditampilkan dalam iklan Coca-Cola semakin populer di AS.
Masyarakat setempat melayangkan pujian kepada merek yang berasal dari Atlanta, AS tersebut.