Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Adanya Pengecekan Barang KW di Bandara Paris, Benarkah?

Kompas.com - 11/12/2022, 17:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Tujuan pemeriksaan barang di bandara

Senada dengan Adita, pengamat penerbangan, Alvin Lie juga mengatakan bahwa keaslian barang bawaan penumpang pesawat bukan tugas petugas bandara.

Dia menjelaskan bahwa pengecekan barang bawaan para penumpang pesawat salah satunya bertujuan untuk mengetahui keamanan barang tersebut.

"Itu adalah untuk memeriksa apakah di dalam bagasi itu terdapat barang-barang yang tergolong berbahaya dan dilarang dibawa di penerbangan," jelas dia kepada Kompas.com, Minggu (11/12/2022).

Barang-barang yang berbahaya tersebut di antaranya barang yang bersifat mudah terbakar, mudah meledak, beracun, gas bertekanan, hingga barang-barang yang menyerupai senjata.

Di dalam dunia penerbangan, barang-barang terlarang itu disebut dangerous goods.

Bahkan, pada penerbangan Internasional, pemeriksaan akan melewatkan x-ray oleh petugas bea cukai.

"(Pemeriksaan) bertujuan untuk mengetahui apakah di dalam bagasi tersebut ada indikasi barang-barang terlarang," jelas Alvin. 

Jika penumpang terdeteksi membawa barang-barang tersebut, petugas akan melarang barang tersebut dibawa. 

"Tidak boleh masuk bagasi maupun jadi barang jinjingan," tandas dia.

Baca juga: Cara Buat Avatar AI yang Sedang Viral di Instagram

Klasifikasi barang berbahaya

Menurut Federal Aviation Administration, barnag berbahaya adalah zat atau bahan apapun yang dapat menimbulkan risiko kesehatan, keselamatan, dan properti saat penerbangan.

Departemen Perhubungan Amerika Serikat mengklasifikasikan barang-barang yang dilarang dibawa saat penerbangan, di antaranya:

  • Kelas 1, bahan ayng bersifat peledak
  • Kelas 2, bahan yang berbentuk gas
  • Kelas 3, cairan yang mudah terbakar
  • Kelas 4, bahan yang mudah terbakan secara tiba-tiba dan barang yang berbahaya jika terkena air
  • Kelas 5, bahan oksidator dan perosida organik
  • Kelas 6, barang yang bersifat beracun
  • Kelas 7, bahan yang bersifat radioaktif
  • Kelas 8, bahan yang bersifat korosif
  • Kelas 9, barang berbahaya lainnya, misalnya baterai Lithium.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com