Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media Asing Ikut Soroti Bom Bunuh Diri di Mapolsek Astanaanyar

Kompas.com - 08/12/2022, 15:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bom bunuh diri meledak di Mapolsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat pada Rabu (7/12/2022) pukul 08.20 WIB.

Pelaku bom bunuh diri adalah Agus Sujatno alias Agus Muslim (34) yang teridentifikasi sebagai mantan narapidana terorisme Bom Cicendo tahun 2017.

Bom meledak ketika anggota Mapolsek Astanaanyar sedang berkumpul untuk melaksanakan apel pagi. Akibat peristiwa itu, 11 orang luka-luka dan 1 anggota kepolisian meninggal dunia. 

Baca juga: Bom Bunuh Diri Mapolsek Astanaanyar, Pelaku Eks Napiter Nusakambangan

Kejadian bom bunuh diri di Polres Astanaanyar juga mendapat sorotan sejumlah media asing. Berikut di antaranya: 

Reuters

Reuters memberitakan bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar dengan judul "Indonesian suicide bomber leaves note criticising new criminal code".

Reuters menyoroti dugaan kaitan bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar dengan RKUHP baru yang disahkan oleh DPR RI pada Selasa (6/12/2022) lalu.

"Kelompok Islam garis keras bisa saja tidak suka dengan pasal lain (dalam KUHP baru) yang dapat digunakan untuk menindak penyebaran ideologi estrimis, kata para analis," tulis Reuters dalam pemberitaannya.

Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Mengaku ke Tetangga Kerja Tukang Parkir hingga Cari Modal Jualan Pukis

Di sisi lain, media tersebut juga mengaitkan rekam jejak Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dengan deretan aksi teror di Indonesia -termasuk di Mapolsek Astanaanyar.

Pemberitaan Reuters sesuai dengan keterangan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mengatakan bahwa Agus terafiliasi dengan JAD Bandung atau JAD Jawa Barat.

"Anggota JAD bertanggung jawab atas serangkaian bom bunuh diri gereja di kota Surabaya pada tahun 2018," kata Reuters.

"Serangan tersebut dilakukan oleh tiga keluarga, yang juga memasang rompi bunuh diri pada anak kecil mereka dan menewaskan sedikitnya 30 orang."

Associated Press

Aparat Brimob Polda Jabar tengah mengamankan lokasi kejadian insiden bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022).KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI Aparat Brimob Polda Jabar tengah mengamankan lokasi kejadian insiden bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022).

Associated Press (AP) memberitakan bahwa Agus -pelaku bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar- adalah mantan narapidana kasus terorisme yang baru saja dibebaskan dari penjara pada tahun lalu.

AP juga menuliskan bahwa pelaku bom bunuh diri ini berangkat menuju Mapolsek Astanaanyar menggunakan sepeda motor dan membawa dua bom sekaligus.

Media asal Amerika Serikat itu juga menyoroti pernyataan Kapolri Listyo Sigit Prabowo yang menyebut Agus masuk ke dalam "daftar merah" setelah menolak program deradikalisasi oleh pemerintah.

"Program deradikalisasi telah digunakan sejak tahun 2012 sebagai bagian dari pendekatan halus pemerintah untuk merehabilitasi pelaku terorisme," tulis AP.

Baca juga: Insiden Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar Bandung, Kapolres Banyumas: Tidak Perlu Takut tapi Harus Waspada

"Membantu mereka (pelaku terorisme) dari pandangan radikal sehingga mereka dapat berintegrasi dengan lebih baik ke dalam masyarakat begitu mereka dibebaskan."

AP juga menuliskan, program deradikalisasi melibatkan peran dari tokoh agama, ulama terkemuka, tokoh masyarakat, termasuk bantuan keuangan untuk membuka usaha setelah narapidana terorisme keluar dari penjara.

Halaman:

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com