Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Kita Mudah Lapar Saat Cuaca Dingin? Ini Alasannya

Kompas.com - 29/11/2022, 17:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Namun, hasil mereka menunjukkan bahwa kadar leptin justru meningkat di musim dingin, sementara kadar ghrelin menurun, bertentangan dengan temuan studi tahun 2019.

Dengan demikian, masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengklarifikasi hubungan antara musim, suhu, dan kadar hormon, khususnya leptin dan ghrelin.

Baca juga: Mengapa Beberapa Orang Tetap Kurus meski Selalu Terlihat Makan dengan Rakus?

Makan bisa menghangatkan tubuh

Bell mengatakan, kemungkinan Anda merasa lebih mudah lapar saat cuaca dingin karena kebutuhan energi Anda yang sedikit meningkat.

Penyebab lain bisa juga karena tubuh Anda benar-benar bisa menghangat setelah Anda makan.

"Proses makan dan mencerna makanan sebenarnya bisa sedikit meningkatkan suhu tubuh kita, jadi wajar jika tubuh kita memberi sinyal agar kita makan lebih banyak sebagai cara agar kita tetap hangat," kata Bell.

Peningkatan suhu tubuh tidak bergantung pada jenis makanan yang kita makan.

Anda bisa mengonsumsi sup hangat atau salad dingin sekalipun dan tubuh Anda akan tetap menghangat.

Tetapi makan atau minum sesuatu yang hangat mungkin memiliki dampak yang lebih besar.

Kesimpulannya, meskipun Anda mungkin merasa lebih lapar di musim dingin, tubuh Anda tidak membutuhkan lebih banyak makanan secara signifikan daripada di bulan-bulan saat tidak musim dingin.

Alih-alih menekankan rasa lapar yang meningkat, hargai rasa lapar itu dengan makanan yang memuaskan dan bergizi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com