Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta soal Sirup Obat Batuk yang Diduga Sebabkan Gagal Ginjal Akut hingga Kematian 66 Anak di Gambia

Kompas.com - 12/10/2022, 14:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Gambia juga sempat melakukan penyelidikan pada sirup paracetamol dan prometazin yang dipakai di negara itu.

Pada 23 September 2022, pemerintah bahkan memerintahkan penarikan semua obat yang mengandung paracetamol atau sirup prometazin

“Hasil awal dari penyelidikan yang sedang berlangsung menunjukkan bahwa kemungkinan besar sirup paracetamol dan prometazin yang menyebabkan kasus cedera ginjal akut dalam wabah ini,” kata ahli nefrologi yang memimpin penyelidikan Kementerian Kesehatan Gambia Abubacarr Jagne.

Sebagai informasi, Gambia mengalami banjir parah pada Juli lalu yang menyebabkan selokan dan jamban meluap.

“Sejak Juli 2022, telah terjadi peningkatan jumlah penyakit ginjal parah dengan kematian tinggi di kalangan anak-anak terutama setelah penyakit diare,” kata kementerian Kesehatan Gambia pada September lalu.

Dari penyelidikan awal, Bakteri E. coli ditemukan dalam tinja anak, selain itu anak-anak tersebut juga banyak yang mengonsumsi paracetamol.

Baca juga: Penjelasan Wings Food soal Mie Sedaap yang Ditarik di Malaysia hingga Singapura

India lakukan penyelidikan

Dikutip dari laman DW, Badan Pengawas Medis India, Central Drugs Standard Control Organization (CDSCO) mengumumkan pihaknya telah meluncurkan penyelidikan pada Maiden Pharmaceuticals.

Menurut Kementerian Kesehatan India, Maiden hanya mengekspor sirup obat batuk ke Gambia dan perusahaan itu tidak memiliki izin untuk mendistribusikan keempat produk di India.

"Empat sirup telah dikirim untuk pengujian di laboratorium pengujian obat regional di Chandigarh. Hasilnya akan memandu tindakan lebih lanjut," kata seorang pejabat kementerian kesehatan India

Sementara itu, Direktur Maiden Naresh Kumar Goyal mengatakan bahwa perusahaan baru saja mengetahui adanya kabar kasus kematian tersebut.

"Kami sedang mencari tahu situasinya, kami mencoba mencari tahu dengan pembeli dan apa yang sebenarnya terjadi. Kami tidak menjual apa pun di India,” kata dia.

Adapun perusahaan Maiden sendiri telah mulai beroperasi sejak November 1990.

Badan Pengawas Obat dan Makanan India telah memberi peringatan empat kali selama tahun ini mengenai produk perusahaan yang di bawah standar berdasarkan tes batch.

Baca juga: Adakah Obat Kimia yang Bisa Menyembuhkan Patah Hati? Ini Penelitian yang Sudah Dilakukan

Protes warga Gambia

Kejadian ini memicu protes warga Gambia. Mereka mengadakan protes di alun-alun Serekunda selama akhir pekan untuk meratapi dan berdoa atas kematian anak-anak dan mereka yang masih kritis.

Pihak berwenang Gambia mengatakan 81 anak saat ini masih dirawat di rumah sakit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bukan Mei 2024, Ini Badai Matahari Terkuat yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

Bukan Mei 2024, Ini Badai Matahari Terkuat yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

Tren
Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

Tren
Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai 'Juara'

Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai "Juara"

Tren
NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com